HARNAS.ID – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) langsung tancap gas mencari bukti dugaan rasuah dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Kuansing, Riau. Tim komisi antirasuah menggeledah rumah dinas dan kantor Bupati Kuansing Andi Putra.
“Kegiatan itu merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh para penyelidik dan penyidik di lapangan untuk mencari bukti-bukti dan berbagai hal apakah itu dokumen, barang elektronik lainnya yang berhubungan dengan perkara,” kata Direktur Penyidikan KPK Setyo Budiyanto di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (10/19/2021).
Setyo masih belum bisa memerinci lebih jauh barang bukti yang ditemukan penyelidik. Lembaga Antikorupsi meminta masyarakat sabar. Semuanya akan dibeberkan kepada publik pada waktu yang pas.
“Detailnya akan disampaikan lebih lengkap nanti oleh Pak Ali (Plt) Juru Bicara KPK maupun pimpinan,” ujar Setyo.
Sebelumnya, KPK menggelar operasi tangkap tangan di Riau. Sebanyak delapan orang termasuk Bupati Kuansing Andi Putra terjaring dalam operasi senyap itu.
“KPK mengamankan beberapa pihak, sejauh ini ada sekitar delapan orang. Diantaranya benar, Bupati Kuansing, ajudan dan beberapa pihak swasta,” kata Ali Fikri.
Hingga kini delapan orang itu masih diperiksa oleh penyelidik KPK. Masyarakat diminta bersabar. KPK punya waktu 1×24 jam untuk menentukan tersangka dalam kasus ini. Penetapan tersangka akan diumumkan dalam konferensi pers.
Editor: Ridwan Maulana