Tradisi Kemis Nyunda Membawa Guru Asal Sukamakmur Bogor Raih Juara 3 Nasional Lomba Inovasi Karya Guru 2024

Rini Agustiani berhasil meraih juara 3 dalam ajang bergengsi Lomba Inovasi Karya Guru (LINKAR) 2024 tingkat nasional

Harnas.id, Bogor – Sebuah prestasi membanggakan datang dari Rini Agustiani, seorang Kepala Sekolah juga guru di Kelompok Bermain (KB) Yanfi, yang beralamatkan di Desa Wargajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor Jawa Barat.

Rini Agustiani berhasil meraih juara 3 dalam ajang bergengsi Lomba Inovasi Karya Guru (LINKAR) 2024 tingkat nasional, yang diselenggarakan oleh PT Astra International Tbk yang diikuti oleh lebih dari 1000 peserta dari seluruh Indonesia.

Diketahui, Rini Agustiani sukses menorehkan prestasi di kategori TK/PAUD dengan karyanya yang berjudul “Tradisi Kemis Nyunda di KB Yanfi”.

Dalam perlombaan tersebut, Rini Agustiani memilih tema “Cinta Tanah Air” melalui program Kemis Nyunda di KB Yanfi.

Menurut Rini Agustiani, Program ini merupakan inisiatif untuk melestarikan dan mengenalkan budaya Sunda kepada anak-anak sejak usia dini.

” Tradisi Kemis Nyunda di KB Yanfi telah dilaksanakan secara rutin setiap hari Kamis dan melibatkan berbagai kegiatan seperti penggunaan bahasa Sunda, pakaian tradisional, permainan, serta makanan khas Sunda,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Rini Agustiani juga menjelaskan, bahwa Kegiatan tersebut tidak hanya berfokus pada pelestarian budaya, tetapi juga menanamkan rasa cinta tanah air kepada anak-anak sejak usia dini.

” Saya percaya, bahwa dengan mengenal budaya lokal anak-anak akan tumbuh menjadi generasi yang mencintai dan menghargai warisan budaya bangsanya,” jelasnya.

Diketahui, Perjalanan Rini Agustiani menuju juara tidaklah mudah. Dalam ajang LINKAR 2024, para peserta diharuskan melalui berbagai tahap seleksi yang ketat, mulai dari pengajuan karya tulis inovasi, presentasi karya, hingga penilaian dari dewan juri yang terdiri dari pakar pendidikan dan tokoh masyarakat.

Dari lebih dari 1000 peserta yang mengikuti kompetisi ini, karya Rini berhasil masuk ke dalam tiga besar berkat inovasi dan kreativitasnya dalam mengemas tradisi lokal menjadi program pembelajaran yang menarik dan edukatif.

Laporan : Chaerudin Ibenk