Penguatan Branding dan Packaging Produk Ekraf Banyuwangi Dihadiri Sandiaga Uno

Harnas.id, Banyuwangi – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong penguatan branding dan packaging produk dari para pelaku ekonomi kreatif di Banyuwangi, Jawa Timur, dengan menghadirkan program Bedah Desain Kemasan (Bedakan).

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mendorong penguatan branding dan packaging produk dari para pelaku ekonomi kreatif di Banyuwangi, Jawa Timur, saat hadir di acara “Bedakan” di Kantor Bupati Banyuwangi, Jumat 20 September 2024.

Sandiaga saat hadir di acara “Bedakan” di Kantor Bupati Banyuwangi, mengatakan, pendekatan kemasan akan memberikan dampak yang besar bagi sebuah produk.

Kemasan dengan desain yang baik akan menciptakan nilai tambah sehingga produknya akan lebih menarik sehingga meningkatkan minat beli bagi konsumen.

Content is king and packaging is queen, kalau digabungkan antara konten UMKM yang kuat dengan packaging kelas atas, maka akan terciptalah pelaku UMKM yang sekarang kita branding sebagai CEO dan brand owner,” kata Sandiaga.

“Bedakan” merupakan salah satu program unggulan Kemenparekraf yang membantu pelaku usaha untuk memiliki kemasan produk dengan tampilan yang lebih menarik, berkarakter, higienis, terlindungi, dan profesional sehingga semakin menarik perhatian konsumen.

Melalui program Bedakan diharapkan dapat meningkatkan rasa percaya diri dalam bersaing di pasaran sekaligus sebagai upaya membantu pelaku usaha untuk meningkatkan nilai tambah produk mereka. Selain itu juga membantu para pelaku usaha dalam rangka persiapan transformasi strategi pemasaran dari offline ke online.

“Dengan peningkatan kunjungan wisatawan ke Banyuwangi, produk ekonomi kreatif dari pelaku UMKM juga diharapkan meningkat. Melalui program ini produk-produk UMKM yang kita sentuh dengan program ini bisa go nasional bahkan go internasional,” ujar Sandiaga.

Direktur Kuliner, Kriya, Desain dan Fesyen Kemenparekraf/Baparekraf, Yuke Sri Rahayu, mengatakan program Bedakan di Banyuwangi, Jawa Timur, merupakan pelaksanaan ke-20. Total ada 400 UMKM yang telah terfasilitasi dan melibatkan kurang lebih 300 profesi desainer grafis.

Yuke mengatakan, berdasarkan data evaluasi yang dilakukan terhadap program Bedakan, sebanyak 100 persen peserta setuju jika program ini sesuai dengan kebutuhan pelaku usaha. Kemudian 77,4 persen merasakan peningkatan pendapatan, juga 96,8 persen mengalami peningkatan kualitas produk.

“Dan 82,3 persen merasakan produk mereka lebih bisa diterima pasar,” ujar Yuke.

Sementara Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah, menyampaikan apresiasi atas kehadiran program Bedakan di Kabupaten Banyuwangi yang akan meningkatkan kapasitas pelaku ekraf di Banyuwangi.

“Ini juga sejalan dengan program kami yang akan mendorong branding produk kuliner khas kami seperti pecel rawon, sego cawuk, sego tempong, rujak soto, dan masih banyak lagi,” kata Sugirah.

Editor : Edwin S