Paslon No. 4, Rena Da Frina-Teddy Risandi, Tawarkan Perubahan Fokus Layanan Publik 24 Jam dan Solusi BPJS di Debat Wali Kota Bogor

Harnas.id, Bogor – Bertempat di Aula Prof Abdullah Shiddiq, Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor digelar Debat Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Bogor Tahun 2024 yang diselenggarakan bersama Radar Bogor, pada Sabtu (5/10/2024).

Hadir 4 Cawalkot dan 5 Cawawalkot Bogor. Mereka yakni Sendi Fardiansyah dan Melli Darsa, Atang Trisnanto dan Annida Allivia, Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin, Teddy Risandi, Rayendra dan Eka Maulana.

Sementara, Cawalkot Rena Da Frina, diperoleh informasi dari tim pemenangannya, sedang tidak enak badan karena keletihan blusukan kemarin. Debat ini menjadi wadah pasangan Cawalkot dan Cawawalkot Bogor, untuk mengemukakan visi, misi, dan program unggulannya.

Cawawakot Teddy Risandi, meski tampil sendiri, tak membuatnya surut memperlihatkan kepiawaian komunikasi politik dan diplomasi.

Paslon nomor urut 4 yang mengusung tagline perubahan yang berpihak pada rakyat ini menyampaikan, bersama Cawalkot Rena Da Frina jika kelak terpilih, pada 100 hari pertama, akan memberikan layanan optimal kepada publik .

“Saya, Rena dan Teddy siap melayani warga selama 24 jam. Caranya, sederhana. Yaitu, walau jauh di mata tapi tetap dekat di whatsapp,” kata Cawawalkot Teddy Risandi yang akan memastikan melakukan reaksi cepat kepada rakyat yang disebut sebagai tuannya.

Dia melanjutkan, pada program Ready Cerdas, pihaknya akan menyiapkan 400 beasiswa bagi calon sarjana, 40 beasiswa untuk calon magister, dan 40 calon doktor. Serta, ambulance gratis selama 24 jam, pelayanan puskesmas 24 jam, dan juga memaksimalkan program BPJS pada Ready Sehat.

“Rumah Ready Kreatif sebagai program unggulan kami akan diberadakan dan jadikan sejumlah kawasan seperti Surya Kencana, dan jalur Air Mancur sebagai ajang mempromosikan UMKM. Dan, pengelolaan sampah. Karena, banyak keluhan dari masyarakat Kota Bogor terkait sampah yang pengelolannya belum maksimal. Hingga Ready Melayani, pelayanan respon cepat infrastruktur hingga pengaspalan,” jelas Teddy.

Selanjutnya, saat panelis Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bogor, Armein Sjuhary Rowi menanyakan terkait jaminan kesehatan dan Universal Health Coverage (UHC), Teddy menjawab pihaknya sudah menyiapkan.

“Hak mendapat layanan kesehatan harus menjadi milik semua warga. Banyak keluahan warga yang ditemui terkait layanan Kesehatan yang belum baik. Begitu juga banyak warga menunggak BPJS. Bahwa, seharusnya pihak Pemkot Bogor mampu membayar tunggakan BPJS warganya,” ucapnya.

“Namun, itu tidak tersosialisasi selama ini. Sehingga warga yang menunggak BPJS, harus pulang lagi batal berobat. Bahkan, warga Cibadak yang saya temui, sampaikan saat berobat disebutkan kamar rumah sakit selalu penuh. Itulah. Pemkot semestinya harus membayari tunggakan BPJS warganya,” tuturnya.

Saat sesi tanya jawab, paslon nomor urut 3, Dedie Rachim-Jenal Mutaqin menanyakan sumber pembiayaan menaikan honor RT dan RW yang menjadi program paslon nomor urut 4, Teddy memberikan jawaban.

“Saat ini, banyak potensi pajak daerah yang masih loss, yang tidak diperhatikan oleh pemerintah daerah. Dan, itu salah satu keuangan agar RT dan RW tunjangannya bisa terfasilitasi. Saat ini, ketika masyarakat kemalingan atau ada kendala yang dicari RT dan RW. Nah, kami bisa menaikan honor RT dan RW. Juga menaikan honor guru ngaji dan lainnya. Sebenarnya, ini tidak membutuhkan anggaran besar,” tandas paslon nomor urut 4, Teddy Risandi yang menjadi cawawalkot dari Rena Da Frina

Sebagai informasi, terdapat 7 panelis dalam debat ini yakni Rektor Universitas Ibnu Khaldun, Endin Mujahidin, Rektor Universitas Pakuan, Didik Notosudjono, Rektor Institut Pertanian Bogor, Arif Satria, Pengamat Transportasi, Yayat Supriatna; Direktur Radar Bogor, Nihrawati, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bogor, Armein Sjuhary Rowi; serta Aktivis Lingkungan Kota Bogor, Een Irawan Putra.

Debat ini pun turut disaksikan KPU Kota Bogor, Bawaslu Kota Bogor, jajaran Forkopimda Kota Bogor serta sejumlah tim pemenangan parpol pengusung. (*)

Editor : Edwin S