Harnas.id, Kota Bogor – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa beberapa wilayah Indonesia mengalami suhu panas yang ekstrem hingga menembus 38 derajat Celsius. Meski Oktober biasanya menandai awal musim penghujan, namun tahun ini panas terasa sangat terik. Data BMKG mencatat suhu maksimum harian mencapai 38,4 derajat Celsius di Larantuka, Nusa Tenggara Timur.
Kenapa Oktober Panas?
Menurut Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, kondisi cuaca cerah dengan minimnya pertumbuhan awan menjadi penyebab utama panas yang melanda beberapa wilayah Indonesia.
“Kondisi ini menyebabkan penyinaran Matahari tidak terhalang awan, sehingga suhu di siang hari terasa sangat terik,” jelas Andri, seperti dikutip dari CNBC Indonesia pada Rabu (30/10/2024).
Saat ini, wilayah selatan ekuator di Indonesia sedang berada dalam masa peralihan musim, sehingga pagi hingga siang hari cenderung cerah atau berawan. Meskipun demikian, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang diperkirakan mulai turun pada siang hingga sore hari.
Awal Musim Hujan
BMKG memprediksi awal musim hujan akan dimulai pada akhir Oktober hingga awal November, dengan puncaknya pada Januari-Februari 2025. “Inilah alasan kenapa beberapa wilayah masih merasakan panas meski sebagian lainnya sudah mulai mengalami hujan,” tambah Andri.
Bogor, Kota Hujan yang Ikut Mengalami Panas Ekstrem
Kota Bogor, Jawa Barat, yang dikenal dengan curah hujannya tinggi, juga merasakan suhu panas. Pada 21-22 Oktober 2024, suhu di kota ini mencapai 35,3 hingga 35,5 derajat Celsius. Menurut Forecaster Stasiun Klimatologi Jawa Barat, Rossian Nursiddiq Islamiardi, ada tiga faktor yang menyebabkan panas di Bogor: minimnya tutupan awan, berkurangnya lahan hijau, dan peningkatan polusi yang memicu efek rumah kaca.
Rossian juga menyebutkan bahwa Kota Bogor memiliki satu musim secara klimatologis, sehingga panas yang terjadi akan berangsur mereda seiring turunnya hujan pada awal November.
Bagaimana Kondisi di Wilayahmu?
Fenomena panas yang terjadi tahun ini memang tak biasa. Meski sebagian wilayah mulai merasakan tanda-tanda hujan, banyak daerah yang masih menghadapi terik luar biasa. Bagaimana kondisi di daerahmu?
Chaerudin