Harnas.id – Warga Meratus di Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, menyerukan agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meningkatkan kewaspadaan dan pemantauan terhadap aliran sungai di daerah hulu.
Permintaan ini muncul setelah genangan air akibat hujan lebat memicu kekhawatiran terulangnya banjir bandang seperti yang terjadi pada 2021.
Ketua Posko Meratus, Kasman Susanto, mengungkapkan bahwa aliran sungai di Papagaran dan Datar Ajab menjadi perhatian utama karena rawan longsor di pinggir sungai.
Jika aliran sungai tersumbat akibat longsor, risiko banjir besar semakin tinggi, terutama di musim hujan yang intensitasnya meningkat akhir 2024 hingga Januari 2025.
“Aliran Sungai Alat di Hantakan sangat deras. Jika meluap, potensi banjir bandang seperti pada 2021 bisa kembali terjadi,” ujar Kasman. Ia juga mengingatkan pentingnya tinjauan rutin terhadap kondisi sungai di daerah hulu.
Kasman berharap pemerintah daerah lebih serius dalam mitigasi bencana dini, seperti pemantauan tanah longsor di tepi sungai serta penyediaan infrastruktur yang mampu mengurangi dampak banjir.
Ia juga menyebut bahwa kondisi terkini di daerah hulu masih relatif aman, namun kesiapsiagaan tetap harus diutamakan.
BPBD diminta untuk rutin meninjau daerah rawan banjir agar aliran sungai tetap lancar dan tidak menimbulkan bahaya bagi warga.
Dengan mitigasi yang optimal, bencana dapat diminimalkan, sehingga kehidupan masyarakat tetap aman di musim hujan.