Harnas.id, Nusa Tenggara Timur – Pelabuhan Ippi Ende mengalami lonjakan signifikan dalam aktivitas penumpang selama tahun 2024 hingga awal 2025. Menurut Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Ende, Yoseph Bere, S.Sos, melalui Pelaksana Lalu Lintas Angkutan Laut, Sepriandi Alfred, peningkatan jumlah penumpang mencapai 14 persen dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini mencerminkan tingginya kebutuhan transportasi laut di wilayah Kota Ende.
Jumlah Penumpang Meningkat Pesat
Data resmi mencatat total penumpang di Pelabuhan Ippi Ende mencapai 13.633 orang. Dari angka tersebut, sebanyak 7.655 orang tercatat sebagai penumpang turun, sementara 5.978 orang adalah penumpang naik. Lonjakan ini terutama terjadi selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), menunjukkan peningkatan mobilitas masyarakat yang memanfaatkan transportasi laut.
“Peningkatan ini sangat menggembirakan. Kami optimis bahwa dengan penambahan armada serta peningkatan fasilitas, pelayanan kepada masyarakat dapat semakin optimal,” ujar Sepriandi Alfred dalam keterangan resminya.
Armada Kapal yang Beroperasi
Sepriandi menjelaskan bahwa saat ini terdapat delapan armada kapal yang melayani Pelabuhan Ippi Ende. Armada tersebut terdiri dari kapal milik PT Pelni dan beberapa kapal swasta lainnya. Beberapa kapal utama yang beroperasi antara lain:
- KM Awu
- KM Wilis
- KM Binaiya
- KM Sabuk Nusantara 90
Selain itu, kapal pendukung seperti KM Dharma Rucitra VIII, KM Niki Mila Utama, KM Sabuk Nusantara 49, dan KM Sabuk Nusantara 45 turut memperkuat layanan transportasi laut di wilayah ini.
Komitmen Tingkatkan Layanan
Dengan lonjakan jumlah penumpang ini, pihak KSOP Ende berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan di Pelabuhan Ippi. “Kami bekerja sama dengan berbagai instansi terkait untuk memastikan pelabuhan ini mampu menjadi pintu gerbang utama transportasi laut di Nusa Tenggara Timur,” tambah Sepriandi.
Peningkatan fasilitas dan operasional di Pelabuhan Ippi diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat yang terus berkembang, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Ende dan sekitarnya.
