UNHAN Perkuat Budaya Damai di Palabuhanratu

Program Studi Damai dan Resolusi Konflik (DRK) Universitas Pertahanan (UNHAN). Doc: UNHAN

Harnas.id, Bogor – Program Studi Damai dan Resolusi Konflik (DRK) Universitas Pertahanan (UNHAN) menggelar Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Meningkatkan Kesadaran Budaya Damai Melalui Pendekatan Non-Kekerasan” di Kelurahan Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat pada Kamis, (06=02/2025). Kegiatan ini melibatkan 20-an mahasiswa DRK, dosen, serta 45 perwakilan masyarakat setempat, termasuk Forpimkam, perangkat kelurahan, dan ketua RW/RT.

Program ini dilatarbelakangi oleh kompleksitas konflik sosial di wilayah pesisir Palabuhanratu yang dipicu oleh keragaman budaya, persaingan sumber daya, dan minimnya dialog antarwarga. Dengan pendekatan non-kekerasan, seperti dialog, mediasi, dan edukasi, kegiatan ini bertujuan membangun ketahanan sosial serta mendukung Sustainable Development Goal (SDG) 16 tentang perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang kuat.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat lokal, di antaranya:

• Kompol Roni Haryanto, S.IP, S.H., M.H. (Kapolsek Palabuhanratu)

• Kapten (Inf) Amril (Danramil 02 Palabuhanratu)

• Yadi Supriyadi, S.IP. (Lurah Palabuhanratu)

• Deni Yudoyono (Camat Palabuhanratu, diwakili Sekcam Hendriana, S.IP., M.Si.)

Mereka menyatakan komitmennya dalam mendukung upaya perdamaian berbasis komunitas untuk menjaga stabilitas sosial di wilayah tersebut.

Rangkaian acara meliputi:

  • Peace Talk tentang resolusi konflik dan pendekatan non-kekerasan
  • Sharing Session membahas permasalahan sosial di pesisir
  • Peresmian Palabuhanratu #PeaceCenter sebagai wadah dialog berkelanjutan
  • Deklarasi Komitmen Damai oleh masyarakat setempat

Puncak acara ditandai dengan penandatanganan dokumen komitmen damai, yang menjadi simbol keseriusan masyarakat dalam membangun lingkungan yang harmonis.

Dr. Arifuddin Uksan, Kaprodi DRK UNHAN, berharap inisiatif ini dapat memperkuat peran masyarakat sebagai agen perdamaian.

“Kolaborasi multistakeholder ini diharapkan menjadi model resolusi konflik yang bisa direplikasi di daerah lain,” ungkapnya.

Sebagai tindak lanjut, UNHAN akan melakukan pendampingan rutin dan edukasi berkelanjutan, guna memastikan budaya damai dan resolusi konflik berbasis komunitas terus berkembang di Palabuhanratu.