Kisah Inspiratif Riko Jandika, Driver Ojol yang Berhasil Masuk IPB University

Kisah Inspiratif Riko Jandika, Driver Ojol yang Berhasil Masuk IPB University. Foto: Istimewa
Kisah Inspiratif Riko Jandika, Driver Ojol yang Berhasil Masuk IPB University. Foto: Istimewa

Harnas.id, BOGOR – Perjuangan hidup dan semangat untuk mandiri membawa Riko Jandika, seorang mahasiswa baru di IPB University, menuju gerbang pendidikan tinggi. Mahasiswa Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian ini memiliki kisah perjalanan hidup yang penuh inspirasi.

Sebelum diterima di IPB University, Riko sempat menjadi pengemudi ojek online (ojol) untuk memenuhi kebutuhan hidup serta meraih kemandirian finansial. Ia diterima melalui Jalur Talenta berkat prestasinya di bidang Pramuka, yang menunjukkan bahwa prestasi dan kerja keras dapat membuka banyak peluang.

Setelah lulus dari SMAN 9 Kota Bogor, Riko menghadapi masa jeda selama tiga bulan sebelum melanjutkan ke perguruan tinggi. Selama waktu itu, ia memilih untuk tidak tinggal diam. Alih-alih menunggu, Riko memutuskan untuk bekerja.

“Saya berpikir untuk mencari pekerjaan. Awalnya ingin kerja di restoran, tapi saya khawatir dengan sistem kontrak dan gaji yang tidak jelas,” ungkap Riko mengenang.

Ia akhirnya memilih menjadi driver ojol, sebuah pekerjaan yang fleksibel dan memungkinkan untuk mengatur waktu sendiri.

Keputusan untuk menjadi driver ojol diambil dengan tujuan utama untuk mencapai kemandirian. Riko tidak ingin bergantung pada orang tua.

“Saya ingin mandiri dan tidak dimanja oleh kehidupan. Saya juga ingin membantu orang tua,” tuturnya.

Pendapatan yang diperoleh sebagai driver ojol digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan turut membantu keluarga.

“Saya beli kebutuhan sendiri, seperti makanan dan transportasi. Kadang saya juga kasih orang tua beras, minyak, atau uang,” jelasnya.

Awalnya, Riko merasa gengsi menjadi ojol di usia muda. Namun, pengalaman tersebut justru membentuk mental dan karakter yang lebih tangguh.

“Awalnya gengsi, tapi saya sadar harus kuat. Saya tidak bisa terus dimanjakan,” katanya, menekankan bahwa keberanian untuk bekerja keras adalah langkah awal menuju kemandirian.

Memasuki masa kuliah di IPB University, Riko berencana untuk mengurangi aktivitasnya sebagai driver ojol demi fokus pada pendidikan.

“Untuk sekarang, saya akan berhenti sementara. Mungkin nanti saya lanjutkan saat libur atau jika ada waktu luang,” ujarnya.

Kisah Riko tidak hanya menjadi inspirasi bagi banyak orang, tetapi juga memberikan pesan semangat bagi mahasiswa lainnya.

“Tetap semangat. Saya yakin, teman-teman yang berada dalam kondisi sulit punya mental yang kuat dan tidak mudah menyerah,” ujarnya.

Kisah Riko Jandika menjadi contoh nyata bahwa tekad dan kerja keras dapat membuka jalan menuju pendidikan tinggi. Perjuangannya sebagai driver ojol tidak hanya membentuk kemandirian, tetapi juga mengajarkan tentang pentingnya mental yang tangguh dalam menghadapi segala tantangan hidup. Riko telah membuktikan bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita memiliki tekad dan semangat untuk terus maju.

Dengan semangat yang kuat dan motivasi untuk mencapai kemandirian, Riko Jandika menginspirasi banyak orang untuk tidak menyerah dalam menghadapi kesulitan, serta terus berjuang menuju masa depan yang lebih baik.

Editor: IJS