Lima Hari, Seribu Cerita: Mobility Student ke Thailand

Delegasi Indonesia Malaysia dan Thailand berfoto bersama di South Ex 2025, PSU Convention Hall, Thailand, (11/8). Foto: IBIK
Delegasi Indonesia Malaysia dan Thailand berfoto bersama di South Ex 2025, PSU Convention Hall, Thailand, (11/8). Foto: IBIK

HATYAI, THAILAND – Catatan seru lima hari program Mobility Student ke Thailand bersama Mahasiswa/i S1 dan S2 IBI Kesatuan: tawa, juara, nyasar, dan kebersamaan tak terlupakan.

Hari Pertama – Minggu, 10 Agustus 2025 | Perjalanan Dimulai

Bandara Soekarno-Hatta, 08.05 WIB

“Pak, udah cek paspor belum? Koper aman? Jangan bilang masih ada power bank di dalam ya?” tanya Bu Kim sambil membagikan sarapan kotak.

“Iya Bu, aman semua kok,” jawabku mantap.

Pertanyaan serupa dilontarkan ke mahasiswa lain yang baru pertama kali bertemu di program Mobility Student ini.

“Halo, paspor aman, kan?” sapaku ke Sultan.

“Siap, aman pak… cuma nggak bawa duit ringgit. Banyak ringgit katanya, tapi nggak ada di dompet saya.” Sultan nyengir kaku.

“Santai aja. Kalau kurang, kita patungan. Keluarga baru nih ceritanya! Atau tinggal gesek debit, kelar!” celetukku, bikin semua ketawa.

Penerbangan ke Malaysia berjalan mulus, tapi perjalanan darat ke Hatyai dengan bus bikin pengalaman beda. Bayangin duduk rapi pakai sabuk pengaman di bus (kayak di film action tapi nggak ada kejar-kejarannya), sambil lihat tulisan Thai berjejer di pinggir jalan.

“Eh, lihat tuh tulisan Thai! Bisa baca nggak?” seru Vina.

“Baca sih nggak, tapi kayaknya itu bilang: ‘Selamat datang mahasiswa IBIK Bogor’,” balasku sok tahu. Satu deret kursi bus langsung pecah ketawa.

Hari Kedua – Senin, 11 Agustus 2025 | South Expo 2025 & Joget Bareng Diplomat

Hari ini kami tiba di Prince of Songkla University (PSU) untuk menghadiri South Expo 2025, Southern Food & Hospitality Hub.

Aula megah penuh mahasiswa S1–S2 dari Malaysia, Thailand, dan tamu undangan lain. Booth teknologi bersinar macam gadget masa depan—bikin yang nggak paham pun pura-pura paham biar nggak keliatan katro.

Siang itu giliran kami tampil bawain lagu Sunda “Neng Geulis.” (red-Wanita/Teteh Cantik), Gugup? Jelas. Apalagi penampilan tim UTA Malaysia barusan heboh banget. Tapi semangat kami keburu kebakar—apalagi kabar datang pagi tadi: tim IBIK juara 1 kompetisi Sprout Ware+!

“Serius kita juara?!” Jason sampai hampir salto.

“Iya bro, Indonesia nggak kalah sama Malaysia atau Thailand!” jawabku sambil nepak bahunya.

Begitu lagu dimulai, panggung langsung panas. Bahkan Perwakilan Konsulat RI untuk Thailand ikut nyanyi dan joget bareng.

“Wah, diplomat aja joget sama kita. Keren banget!” bisik Khaerul sambil ngerekam momen langka itu.

Selesai nyanyi, kami lanjut keliling Southern Agriculture Fair yang jaraknya tinggal jalan kaki. Perut keroncongan? Iya. Tapi wajah semua orang berseri-seri—maklum juara, bro!

Hari Ketiga – Selasa, 12 Agustus 2025 | Menjelajah Songkhla & Hatyai (Plus Nyasar Gratis!)

Agenda bebas! Kami jelajah ikon kota Songkhla dan Hatyai: Pantai Samila, seafood segar, sampai pura Buddha Tidur.

“Rasanya beda ya seafood sini,” kata Ezra sambil kunyah udang.

“Beda banget! Tapi ya namanya juga Thai,” balasku. “Sambelnya gimana? Cocok nggak buat lidah Sunda?”

“Halah… kata Bu Ratih sih rasanya ‘ajaib’ banget. Hahaha!”

Di sela jalan-jalan, yang Muslim shalat di masjid, teman-teman Buddha sembahyang di pura. Beda agama nggak bikin jarak—justru bikin saling respek.

Malamnya drama: aku nyasar di pusat kota. Sudah muter nggak jelas entah berapa kilometer, kaki pegel kayak habis lomba 17-an.

“Tersesat sampai berpuluh-puluh kilometer, dengan kondisi baterai hp yang lowbatt dan sinyal internet yang susah (E). Dari Hotel sudah mandi dan wangi, tapi perjalanan yang cari rute hotel tak kunjung terlihat. Sekujur tubuh sudah basah dengan peluh keringat…. Duh Gusti, tolonglah hamba, demikian lirih suara di dalam hati”

Mobil Dinas Lingkungan / Kebersihan Hatyai Thailand, Penyelamat. Foto: Ifan Jafar Sidik
Mobil Dinas Lingkungan / Kebersihan Hatyai Thailand, Penyelamat. Foto: Ifan Jafar Sidik

Akhirnya minta tolong petugas kebersihan Hatyai pakai Google Translate.

“ขอโทษค่ะ… ฉันหลงทาง…,” begitulah aku coba ngomong, meski yang keluar lebih mirip orang keselek mie instan. Petugas senyum, “Don’t worry, follow us.”

Dan tebak apa? Aku diantar balik ke hotel naik truk sampah! Serius. Rasanya kayak naik limousine versi eco-friendly.

Begitu sampai hotel, setelah saya bercerita, semua ketawa ngakak sampai pagi.

Hari Keempat – Rabu, 13 Agustus 2025 | Presentasi & Naik Pick-Up ke Pantai

Hari ini presentasi di Faculty of Management Science PSU bareng perwakilan Malaysia dan Thailand. Suasananya formal tapi hangat.

Salah satu dosen kami bilang, “Ini bukan cuma belajar di luar negeri. Ini pelajaran hidup.”

Setelah presentasi, kami sempat mampir ke pameran ART PATANI dan naik mobil pick-up rame-rame menuju pantai. “Pantai, pantai, pantai!” teriak Pak Dadan, menirukan gaya orang Indonesia kalau liburan panjang.

Kami juga mengunjungi Faculty of Islamic Science / PSU untuk diskusi santai. Suasana akrab tanpa sekat antara dosen dan mahasiswa.

Hari Kelima – Kamis, 14 Agustus 2025 | Pulang, Tapi Bawa Keluarga Baru

Subuh-subuh kami packing. Ada yang udah siap dari malam, ada juga yang baru panik nyari colokan buat nge-charge jam 5 pagi.

Perjalanan pulang lewat jalur darat ke Malaysia, lalu terbang dari Pulau Pinang ke Indonesia.

Di bus, semua wajah lelah tapi hati penuh cerita.

“Gila ya, empat hari berasa sebulan,” kata Koni, mahasiswi S2, sambil menghela nafas, duduk tepat di belakang saya.

“Ya iyalah, tiap hari ada dramanya. Dari salah bawa duit, nyasar, sampai joget bareng diplomat,” jawabku nyengir.

“Yang pasti, kita nggak cuma pulang bawa juara,” sahut Haya. “Kita pulang bawa keluarga baru.”

Semua terdiam sebentar, lalu senyum bareng.

Empat hari ini bukan sekadar perjalanan akademik. Ini perjalanan hati. Tentang tawa, lelah, dan kebersamaan yang bakal kita ingat selamanya.

Gimanq gaes? Alhamdulillah yah selamat sampai rumah dan kumpul bareng keluarga masing masing lagi, salam buat keluarga semua ya, dari saya IFAN JAFAR SIDIK,

Semangat Yes…. sekali lagi saya ucapkan terima kasih buat semua, kalian luar biasa!

Tak lupa, saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Goodfriends.Store yang telah memberikan dukungan luar biasa kepada saya sebagai Brand Ambassador dari apparel kebanggaan BOGOR, Indonesia.

Dukungan ini bukan hanya soal penampilan, tetapi juga semangat yang saya bawa selama lima hari penuh cerita di negeri orang.

Terima kasih sudah membuat saya tampil percaya diri di setiap momen—dari panggung kompetisi hingga jalan-jalan nyasar malam-malam—dan menjadi bagian dari perjalanan berkesan ini.

See you….

Penulis: Ifan Jafar Sidik

Editor: IJS