Harnas.id, AGAM — Upaya penanganan darurat di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, terus ditingkatkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama pemerintah daerah, TNI, Polri, dan relawan. Salah satu fokus utama adalah memastikan distribusi logistik melalui jalur darat dapat menjangkau seluruh titik terdampak pascabencana.
Distribusi darat dinilai sebagai jalur paling efektif, mengingat akses masih bisa dilalui kendaraan operasional meski terdapat beberapa titik penyempitan akibat material longsor. “BNPB bersama TNI, BPBD Kabupaten Agam, Polri, dan relawan kebencanaan terus melakukan mobilisasi logistik melalui darat untuk memastikan pasokan tetap tersedia dan tersalurkan ke semua lokasi pengungsian,” ujar salah satu pejabat BNPB.
Salah satu area yang menjadi perhatian adalah kawasan Sikabau Jorong Kayu Pasak Selatan, Nagari Salareh Aia. Akses yang terbatas membuat distribusi logistik membutuhkan koordinasi dan dukungan kuat dari berbagai pihak. Bantuan personel turut diberikan oleh Kodim 0304/Agam, Batalyon Teritorial Pembangunan (TP) 897/Singgalang, Batalyon Zeni Tempur 2/PS Kodam XX/TIB, Koramil 02/BHSP, serta Koramil 08/IV A Candung.
Untuk memperkuat operasi, BNPB menempatkan tim pendukung di pos lapangan gabungan yang berlokasi di Kantor Wali Nagari Salareh Aia Utara. Koordinasi intensif dilakukan setiap hari untuk memantau kondisi jalan, mengevaluasi jalur distribusi, hingga menyiapkan rute alternatif jika jalur utama terhambat.
Jenis logistik yang disalurkan meliputi makanan siap saji, air mineral, sembako, selimut, serta kebutuhan pendukung dapur umum yang dikirim dari pos lapangan gabungan.
Pasokan Air bersih untuk warga
Dampak bencana di Kecamatan Palembayan turut menyebabkan kerusakan infrastruktur dan menurunnya ketersediaan air bersih. Sebagai respons, tim gabungan menyalurkan air bersih melalui mobil tangki, tandon darurat, serta unit penjernih air portabel di beberapa titik pemukiman.
Air bersih menjadi kebutuhan vital bagi warga terdampak dan terus dipenuhi melalui dukungan logistik serta pengoperasian sarana distribusi air di lapangan. Pemerintah Kabupaten Agam telah mengerahkan mobil tangki kapasitas 5.000 liter, sementara Detasemen Zeni Tempur 2/PS Kodam XX/TIB menurunkan unit penjernih air sistem Reverse Osmosis berkapasitas 500 liter. Air bersih ini disuplai ke berbagai posko pengungsian di wilayah terdampak.
Dukungan tambahan juga mengalir dari berbagai pihak, termasuk instansi pemerintah, perusahaan, masyarakat, serta relawan kebencanaan di wilayah Sumatera.











