Harnas.id, BOGOR – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bogor, Yantie Rachim, mengapresiasi semangat, karya, serta potensi luar biasa anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) dalam kegiatan Market Day SLB Negeri Sejahtera Kota Bogor, Rabu (17/12/2025).
Apresiasi tersebut disampaikan Yantie Rachim saat menghadiri sekaligus membuka secara resmi kegiatan Market Day yang berlangsung di SLB Negeri Sejahtera Kota Bogor, Jalan Mayjend Ishak, Kota Bogor.
Yantie mengaku kagum saat pertama kali memasuki lingkungan sekolah dan melihat langsung energi positif serta semangat para siswa dalam menampilkan hasil karya mereka.
“Saat masuk ke SLBN Sejahtera Kota Bogor, saya melihat energi anak-anak ini sangat luar biasa. Mereka didukung oleh guru-guru yang sabar dan orang tua yang memberikan perhatian penuh, baik di sekolah maupun di rumah,” ujar Yantie.
Ia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para siswa atas karya yang dipamerkan, serta kepada guru dan orang tua yang dengan penuh kesabaran mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus dalam proses belajar dan tumbuh kembang mereka.
Menurut Yantie, setiap anak memiliki keunikan dan potensi yang dapat dikembangkan. Oleh karena itu, pendampingan harus dilakukan dengan penuh semangat tanpa menuntut batas kemampuan anak.
“Anak-anak istimewa ini adalah titipan. Setiap anak unik dan memiliki potensi masing-masing. Hari ini kita melihat hasil karya mereka selama bersekolah, tanpa menuntut batas kemampuan. Kita bersyukur mereka dapat tumbuh sehat meski dengan keterbatasan,” tuturnya.
Sementara itu, Ira, guru kelas anak autis SLBN Sejahtera Kota Bogor, menjelaskan bahwa kegiatan Market Day rutin dilaksanakan setiap tahun sebagai wadah menampilkan hasil karya dan keterampilan siswa sekaligus melatih kemandirian mereka.
“Kegiatan ini rutin kami adakan setiap tahun. Tujuannya untuk menunjukkan hasil karya anak-anak agar ke depan bisa diperjualbelikan. Anak-anak juga menampilkan keterampilan, seperti siswa tunarungu yang menari jaipong,” jelas Ira.
Ia menambahkan, proses pembelajaran dilakukan secara bertahap dan kolaboratif, di mana siswa tunarungu lebih dulu dibina, kemudian menjadi tutor sebaya bagi siswa tunagrahita.
Dalam kesempatan tersebut, Ira juga menyampaikan harapan adanya dukungan dari Pemerintah Kota Bogor, khususnya terkait keterbatasan lahan dan fasilitas sekolah yang tidak sebanding dengan jumlah peserta didik yang terus bertambah.
“Harapannya, dengan hadirnya Bu Yantie, kami mendapat perhatian terutama terkait lahan dan sumber daya guru, karena jumlah pendaftar setiap tahun terus meningkat,” ungkapnya.
Harapan serupa disampaikan Amin, siswa kelas XI SMA SLBN Sejahtera Kota Bogor, penyandang tunanetra yang turut menjadi pembaca ayat suci Al-Qur’an pada kegiatan tersebut.
“Semoga dengan kehadiran Bu Yantie, kami anak-anak disabilitas bisa lebih diperhatikan,” ujar Amin.
Selain itu, Diaz, siswa kelas IX SMP SLBN Sejahtera Kota Bogor penyandang tunarungu, menyerahkan cinderamata berupa lukisan hasil karyanya kepada Yantie Rachim.
“Saya mengerjakan lukisan itu selama tujuh hari. Saya belajar melukis sejak kelas 7. Lukisan yang saya berikan artinya bebas,” pungkas Diaz.
Editor: IJS











