Sekda Bogor Tegaskan HIV Masih Jadi Isu Serius, Pemkot Perkuat Percepatan Eliminasi HIV-AIDS

Sekda Bogor Denny Mulyadi Bersama Jajaran KPA Kota Bogor dalam Kegiatan Monitoring dan Evaluasi HIV-AIDS. Foto: Pemkot Bogor.

Harnas.id, BOGOR – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor sekaligus Ketua Pelaksana Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bogor, Denny Mulyadi, menegaskan bahwa HIV masih menjadi isu kesehatan masyarakat yang memerlukan perhatian serius, termasuk di Kota Bogor.

Penegasan tersebut disampaikan Denny Mulyadi saat kegiatan Monitoring dan Evaluasi Percepatan Eliminasi HIV-AIDS Kota Bogor yang berlangsung di Paseban Sri Baduga, Balai Kota Bogor, Senin (22/12/2025).

Denny menyampaikan bahwa kegiatan monitoring dan evaluasi ini memiliki makna strategis, tidak hanya untuk menilai kinerja kepengurusan KPA sepanjang tahun 2025, tetapi juga sebagai sarana refleksi bersama dalam upaya percepatan eliminasi HIV-AIDS di Kota Bogor.

Ia menjelaskan, selama tahun 2025 berbagai langkah telah dilakukan, mulai dari penguatan pencegahan dan edukasi, perluasan layanan tes dan pengobatan, peningkatan pendampingan bagi orang dengan HIV (ODHIV), hingga upaya pengurangan stigma dan diskriminasi.

“Capaian ini patut diapresiasi, namun kita juga perlu jujur dan objektif melihat tantangan yang tersisa, baik pada cakupan layanan, keberlanjutan program, maupun penguatan kelembagaan,” ujar Denny Mulyadi.

Denny berharap seluruh pihak dapat mengidentifikasi capaian dan praktik baik yang perlu dipertahankan serta diperluas, sekaligus memetakan kendala yang masih menghambat percepatan eliminasi HIV-AIDS.

“Saya berharap kita dapat mengidentifikasi capaian dan praktik baik yang perlu dipertahankan serta diperluas, memetakan kendala yang masih menghambat percepatan eliminasi HIV-AIDS, serta merumuskan rekomendasi dan langkah perbaikan yang lebih efektif, terukur, dan berkelanjutan untuk periode berikutnya,” katanya.

Ia menegaskan, komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dalam mempercepat eliminasi HIV-AIDS akan terus diperkuat dan membutuhkan dukungan semua pihak.

“Karena itu, saya mengajak KPA, perangkat daerah, mitra pembangunan, dunia usaha, dan masyarakat untuk memperkuat kolaborasi, mendorong inovasi program, serta mengedepankan pendekatan yang humanis dan berkeadilan,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris II KPA Kota Bogor, Bai Kusnadi, menyampaikan bahwa selama periode pelaksanaan program, KPA Kota Bogor bersama perangkat daerah terkait telah melaksanakan berbagai kegiatan penanganan HIV-AIDS.

“Kami telah melaksanakan berbagai kegiatan penanganan HIV-AIDS yang meliputi upaya pencegahan, penjangkauan, edukasi, fasilitas pelayanan kesehatan, serta penguatan koordinasi intersektor,” ujar Bai.

Ia menambahkan, berbagai kegiatan tersebut merupakan bentuk komitmen bersama dalam pengendalian HIV-AIDS serta peningkatan kualitas hidup masyarakat di Kota Bogor.

“Pertemuan hari ini bertujuan untuk menilai efektivitas, sinergi, dan kualitas pelaksanaan program penanganan HIV-AIDS yang dikoordinasikan oleh KPA,” katanya.

Menurut Bai Kusnadi, hasil monitoring dan evaluasi diharapkan dapat menjadi dasar yang kuat dalam penyusunan program kerja KPA ke depan agar lebih efektif, efisien, dan tepat sasaran.

“Forum ini menjadi ruang bersama untuk berdiskusi, menyampaikan masukan, serta merumuskan solusi yang konstruktif dan berkelanjutan. Semoga upaya yang kita lakukan bersama dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkasnya.

Editor: IJS