BSI Perkuat Kolaborasi dengan Forum Pemred Charity untuk Dukung Insan Media

irektur Utama BSI Hery Gunardi bersama Ketua Forum Pemred Retno Pinasti dalam acara Silaturahmi Ramadan FP Charity X BSI, menegaskan komitmen dalam mendukung insan media. Foto: Istimewa
irektur Utama BSI Hery Gunardi bersama Ketua Forum Pemred Retno Pinasti dalam acara Silaturahmi Ramadan FP Charity X BSI, menegaskan komitmen dalam mendukung insan media. Foto: Istimewa

Harnas.id, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) kembali menjalin kerja sama dengan Forum Pemimpin Redaksi (FP) dalam memberikan bantuan sosial kepada insan media yang membutuhkan. Kolaborasi ini diwujudkan dalam kegiatan Silaturahmi Ramadan FP Charity X BSI, sebagai bentuk kepedulian terhadap komunitas jurnalis.

Tahun ini, BSI menyalurkan bantuan senilai Rp200 juta untuk FP Charity, meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp100 juta. Dana tersebut langsung didistribusikan kepada insan media yang memerlukan dukungan finansial.

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari program sosial rutin perusahaan yang sejalan dengan peran BSI sebagai Sahabat Finansial, Sahabat Sosial, dan Sahabat Spiritual.

“Kami sangat mengapresiasi insan media yang telah berkontribusi dalam pertumbuhan BSI sejak merger hingga kini memasuki tahun keempat. Kini, BSI telah menjadi bank terbesar kelima di Indonesia. Karena itu, kami ingin mendukung program charity Forum Pemred dalam memperkuat ekosistem media,” ujar Hery.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kehadiran BSI di tengah masyarakat tidak hanya berfokus pada bisnis perbankan syariah, tetapi juga menyeimbangkan aspek sosial dan spiritual.

“Sejak awal berdiri, BSI berkomitmen untuk menjalin silaturahmi dengan berbagai pihak, termasuk insan pers melalui Forum Pemred,” tambahnya.

Ketua Forum Pemred, Retno Pinasti, menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan kelanjutan dari program sosial yang dimulai sejak 2024. Ia berharap inisiatif ini dapat memberikan manfaat yang lebih luas, tidak hanya bagi anggota FP, tetapi juga komunitas wartawan secara umum.

Selain bantuan finansial, program ini juga mencakup bantuan pendidikan bagi anak-anak jurnalis yang wafat, sakit, atau mengalami kesulitan ekonomi.

“Kami juga memberikan bantuan kepada jurnalis dan staf redaksi. Ke depan, kami berharap bisa menyediakan beasiswa bagi keluarga besar media yang membutuhkan,” ungkap Retno.

Hery menambahkan bahwa program sosial ini merupakan wujud rasa syukur atas kinerja BSI yang terus tumbuh berkelanjutan sejak berdiri pada 2021. Hingga Desember 2024, BSI telah masuk dalam Top 10 Global Islamic Bank berdasarkan kapitalisasi pasar dan menjadi salah satu dari Top 10 Bank di Indonesia dengan pertumbuhan laba tertinggi.

“Kami berhasil menembus aset di atas Rp400 triliun pada akhir 2024 dengan laba yang solid dan tumbuh dua digit. Ke depan, BSI akan terus memastikan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan,” ujarnya penuh optimisme.

BSI juga terus menjaga kualitas aset dengan rasio pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) di bawah 2%. Cost of Credit (COC) BSI juga terjaga di bawah 1%, sementara cadangan pembiayaan macet (cash coverage) mencapai hampir 200%.

Lebih lanjut, Hery menyebut bahwa rasio fee-based income BSI kini hampir mencapai 18%, berkat inovasi bisnis dan transformasi digital yang terus dilakukan.

“Dari sisi profitabilitas dan kualitas pembiayaan, kami masuk dalam jajaran terbaik di pasar. Bahkan, saat ini BSI telah masuk dalam Top 10 Global Islamic Bank dari segi kapitalisasi pasar. Dahulu, Indonesia tidak memiliki perwakilan dalam daftar bank syariah terbesar dunia. Meski belum bisa menyaingi bank dari Arab Saudi, bukan tidak mungkin dalam 5-10 tahun ke depan BSI bisa masuk tiga besar,” tutupnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Agama Nasaruddin Umar mengapresiasi kolaborasi antara perusahaan dan media. Menurutnya, peran media sangat penting sebagai pembawa pesan, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an.

Editor: IJS