HARNAS.id,Depok-Stasiun KRL Universitas Indonesia (UI) akan segera bersalin rupa menjadi stasiun modern, bersih, teratur, aman dan nyaman bagi para pengguna moda transportasi darat tersebut. Sebagaimana stasiun di negara-negara maju, maka warga UI nantinya pun akan memiliki stasiun dengan standar modern. Ia akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti area komersial, pengembangan peron yang lebih luas, serta akses yang lebih baik untuk pejalan kaki dan pengguna transportasi lain.
Dengan fasilitas stasiun yang modern, masyarakat dapat menikmati pengalaman perjalanan yang lebih nyaman, efisien, dan ramah lingkungan. Selain itu, program ini diharapkan dapat meningkatkan layanan dan kenyamanan pengguna Commuter Line serta memberikan dampak positif bagi perkembangan kawasan di sekitar.
Hal itu dapat dilaksanakan setelah UI dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) menandatangani perjanjian Head of Agreement (HoA) terkait Kerja Sama Pengembangan Stasiun Universitas Indonesia, yang akan menjadi pusat transportasi intermoda utama di kawasan Depok. Perjanjian kerja sama ini ditandantangani oleh Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D, dan Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, pada Kamis (14/11), di rangkaian kereta inspeksi relasi Jakarta-Bandung.
“Penandatanganan perjanjian ini merupakan bentuk sinergi antara dunia akademik dan dunia industri dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan lebih baik. Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi contoh yang baik bagi kolaborasi perguruan tinggi dan BUMN dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Semoga proyek ini berjalan dengan lancar dan membawa manfaat yang besar bagi kita semua. Kami juga berharap sinergi ini dapat terus berlanjut dan berkembang dalam bentuk kerja sama lainnya di masa depan,” ujar Prof. Ari Kuncoro
Kerja sama yang terjalin antara UI dan PT KAI merupakan langkah nyata dalam menghadirkan solusi ekosistem transportasi terbaik untuk Indonesia. UI sebagai pemilik lahan akan menyediakan asetnya untuk perluasan dan pengembangan fasilitas Stasiun Universitas Indonesia yang lebih modern dan efisien, sementara KAI bertindak sebagai operator dan penyedia investasi dalam pembangunan stasiun.
Dalam kerja sama ini, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga turut berperan sebagai regulator yang memberikan izin kepada KAI dan UI.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, sebagai operator kereta api, KAI berperan penting dalam membangun dan mengoptimalkan pengoperasian Stasiun Universitas Indonesia. Dengan memanfaatkan lahan yang disediakan oleh UI, KAI akan mengembangkan fasilitas stasiun yang lebih modern demi memberikan kenyamanan bagi pengguna layanan kereta api dan masyarakat sekitar Kampus UI Depok. KAI juga menyediakan biaya investasi yang diperlukan untuk membangun fasilitas baru dan meningkatkan kualitas layanan stasiun.
“KAI akan memanfaatkan potensi pendapatan dari ruang komersial di area stasiun, yang tentunya mendukung biaya operasional dan pengembalian investasi yang KAI lakukan. Selain manfaat untuk KAI, UI sebagai pemilik aset akan mendapatkan stasiun yang lebih sesuai dengan kebutuhan kawasan, yang dapat memperlancar akses bagi mahasiswa, dosen, dan pengunjung yang hendak menuju kampus. Setelah masa konsesi berakhir, UI juga akan memperoleh kepemilikan stasiun, yang diharapkan dapat meningkatkan daya tarik kawasan kampus sebagai pusat pendidikan dan penelitian terkemuka,” papar Didiek.
Pada kesempatan yang sama, VP Public Relations KAI, Anne Purba, menyampaikan bahwa kerja sama ini juga menguntungkan bagi DJKA Kemenhub sebagai regulator. Pendapatan dari sewa Barang Milik Negara (BMN) seperti area peron memberi keuntungan, sedangkan pengembangan stasiun menambah aset negara yang berharga setelah masa konsesi selesai. Kerja sama ini dilandasi dengan konsep yang matang karena dimulai dari hasil sayembara desain stasiun yang mencakup ruang lingkup teknis pengembangan, pemetaan lahan, serta penyesuaian standar pelayanan kereta api.
“Ada berbagai tahap yang harus dilalui dalam proses ini, mulai dari perjanjian penggunaan BMN UI hingga kajian kelayakan investasi yang mencakup masa konsesi dan pembagian hak serta kewajiban antara KAI dan UI,” jelas kata Anne.
Stasiun Universitas Indonesia nantinya akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, termasuk area komersial, pengembangan peron yang lebih luas, serta akses yang lebih baik untuk pejalan kaki dan pengguna transportasi lainnya. Dengan fasilitas stasiun yang modern, masyarakat dapat menikmati pengalaman perjalanan yang lebih nyaman, efisien, dan ramah lingkungan. Selain itu, program ini diharapkan dapat meningkatkan layanan dan kenyamanan pengguna Commuter Line serta memberikan dampak positif bagi perkembangan kawasan sekitar.