Harnas.id, BANDA ACEH – Kodam Iskandar Muda melalui Satuan Peralatan Kodam Iskandar Muda (Paldam IM) membangun sumur bor di sejumlah wilayah terdampak banjir dan tanah longsor di Provinsi Aceh. Langkah ini dilakukan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat pada masa tanggap darurat dan pemulihan pascabencana, Selasa (16/12/2025).
Sebanyak empat titik sumur bor dibangun di lokasi yang mengalami kesulitan akses air bersih, yakni Gampong Bale Panah, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen; Desa Kubu, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, Kabupaten Bireuen; satu titik di Kabupaten Pidie Jaya; serta satu titik lainnya di Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang.
Pembangunan sumur bor ini merupakan bagian dari upaya tanggap darurat sekaligus pemulihan pascabencana yang dilakukan Kodam Iskandar Muda. Banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah Aceh menyebabkan banyak sumber air warga tercemar lumpur, rusak, bahkan tidak dapat digunakan, sehingga berdampak pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.
Proses pengeboran dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kondisi geografis, tingkat kerusakan, serta kebutuhan warga di masing-masing lokasi. Prajurit Paldam IM mengerahkan personel dan peralatan yang dimiliki untuk memastikan pengeboran berjalan aman, tepat sasaran, serta menghasilkan sumber air yang layak digunakan.
Keberadaan sumur bor ini diharapkan dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan air bersih untuk keperluan sehari-hari, seperti konsumsi, memasak, mandi, hingga menunjang aktivitas ibadah. Warga setempat menyambut positif dan mengapresiasi langkah cepat Kodam Iskandar Muda dalam membantu mengatasi kesulitan pascabencana.
Selain menyediakan air bersih, kegiatan tersebut juga menjadi wujud kemanunggalan TNI dengan rakyat. TNI Angkatan Darat tidak hanya berperan dalam menjaga pertahanan negara, tetapi juga aktif hadir membantu masyarakat dalam situasi darurat dan proses pemulihan pascabencana.
Kodam Iskandar Muda menegaskan komitmennya untuk terus berperan aktif mendukung pemenuhan kebutuhan dasar serta percepatan pemulihan wilayah terdampak bencana di Provinsi Aceh.
Editor: IJS











