Jakarta, Harnas.id – Mohamad Sohibul Iman diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai bakal calon gubernur Daerah Khusus Jakarta di Pilgub Jakarta pada November mendatang.
Hal ini disampaikan melalui rilis resmi oleh Juru Bicara PKS, Ahmad Mabruri pada Minggu (23/6).
“Kandidat yang kami usung adalah Mohamad Sohibul Iman, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Syuro PKS,” kata Ahmad Mabruri.
Melihat perkembangan politik Jakarta ini, Direktur Eksekutif Pusaran Indonesia, Rafli Maulana, merespons dengan positif.
“Keputusan PKS mengusung kader internalnya merupakan keputusan yang tepat dan berani. (Pasalnya) PKS ini kan partai pemenang di Jakarta dengan 1.012.028 suara atau 16,68%. Perolehan kursinya 18 di DPRD Jakarta,” imbuh Rafli.
Rafli mengimbau agar PKS tidak hanya menjadi kendaraan politik tokoh populer di berbagai tingkatan, dari daerah hingga nasional.
“Keberanian ini akan melepaskan kesan bahwa PKS adalah ‘tumpangan’ politik tokoh-tokoh populer. Seperti di Bandung, Kang Emil malah jadi kader Golkar, atau di Jakarta, Anies Baswedan,” tutur pemuda kelahiran Lebak ini.
Mohamad Sohibul Iman dinilai sebagai salah satu kader PKS yang lengkap, mulai dari cendekiawan, birokrat sekaligus politisi.
“Kalau kita lihat, pak Sohibul Iman ini kan kader yang lengkap. Cendekiawan, birokrat, politisi. Beliau ini lama berkiprah di lingkungan akademis, pernah jadi rektor kampus Paramadina. Jadi peneliti di berbagai instansi riset,” ujar Rafli.
Ia pun mengungkit keberhasilan Mohamad Sohibul Iman saat menjadi Presiden PKS, terutama perolehan suara dan kursi PKS yang meningkat signifikan.
“Saat jadi Presiden PKS, kursinya bertambah signifikan, dari 8,46 juta suara (6,77%) pada 2014 menjadi 11,49 juta suara (8,21%) di 2019. Menambah 10 kursi di 2019. Jadi, tidak perlu diragukan lagi beliau ini,” pungkas Rafli.
Rafli menekankan bahwa partai politik harus menjadi wadah kaderisasi kepemimpinan yang sehat. Dengan mengusung kader-kader potensial, ini merupakan langkah percaya diri yang baik dan hal ini berlaku bagi partai-partai lain.
Laporan : Genta