Partisipasi Pemilih di Pilkada Kabupaten Bogor 2024 Merosot Drastis, Golput Jadi Sorotan

Harnas.id, Bogor – Harapan Pemerintah Kabupaten Bogor untuk mencapai partisipasi pemilih di atas 85 persen pada Pilkada 2024 pupus. Bahkan, angka partisipasi yang diraih justru menurun drastis dibandingkan Pilkada sebelumnya.

Hal ini diakui oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bogor periode 2023-2028, yang mencatat tingginya angka golongan putih (golput) sebagai faktor utama.

Menurutnya, hasil monitoring yang dilakukan KPU ke 15 Tempat Pemungutan Suara (TPS) menunjukkan beberapa kendala, seperti jarak TPS yang cukup jauh dan potensi konflik di masyarakat. Ketua KPU juga membandingkan Pilkada 2024 yang hanya diikuti dua pasangan calon dengan Pilkada 2018, yang menghadirkan lima pasangan calon.

“Pada Pilkada 2018, partisipasi masyarakat mencapai 71 persen karena sosialisasi kandidat yang masif hingga tingkat bawah. Namun, Pilkada 2024 hanya diikuti dua pasangan calon, sehingga banyak masyarakat yang tidak tersentuh kampanye atau merasa kurang antusias,” ungkapnya.

Sementara itu, Founder LS Vinus Bogor, Yusfitriadi, dalam hasil surveinya mengungkapkan bahwa kekecewaan terhadap para calon menjadi salah satu penyebab utama tingginya angka golput.

Keputusan Ade Ruhandi (Jaro Ade) untuk bergabung sebagai calon wakil bupati bersama Rudy Susmanto, serta absennya Elly Rahmat Yasin sebagai calon pendamping Rudy, memicu rasa kecewa di kalangan pendukung setia mereka.

Menurut KBBI, golput adalah akronim dari “golongan putih,” yang merujuk pada sikap tidak memberikan suara dalam pemilu. Fenomena ini mencakup mereka yang tidak hadir di TPS maupun yang hadir tetapi tidak memilih.

“Banyak loyalis kandidat yang kecewa dan memutuskan untuk tidak memberikan suara di TPS. Hal ini menjadi indikasi bahwa masyarakat masih merasa kurang percaya terhadap proses politik,” tambah Yusfitriadi.

Bahkan, anggota DPD RI, Alfiansyah Bustami, atau yang akrab disapa Komeng, juga menyayangkan rendahnya partisipasi pemilih. Ia mengungkapkan harapannya agar angka partisipasi meningkat, namun kenyataan di lapangan berkata lain.

Pada Pilkada 2024, proses penghitungan suara dijadwalkan selesai pada Jumat (29/11/2024) malam. Meski demikian, tren golput menjadi peringatan serius bagi pemerintah dan penyelenggara pemilu untuk lebih memahami aspirasi masyarakat.

Chaerudin