
Harnas.id, BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memberikan penghargaan atas kinerja dalam upaya penurunan stunting di wilayah, khususnya kepada aparatur di tingkat kecamatan dan kelurahan pada tahun 2025 ini.
Pemkot Bogor juga berharap pada tahun depan dapat semakin memperkuat strategi dalam penanganan kasus stunting di seluruh wilayah.
Wakil Wali Kota Bogor yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan dan Pencegahan Stunting (TPPPS), Jenal Mutaqin, mengatakan bahwa angka stunting di Kota Bogor telah menunjukkan tren penurunan yang signifikan.
“Dua bulan ini kita sudah mendapat dua penghargaan terkait stunting. Saya tegaskan, kami tidak terpengaruh dengan survei. Tapi kami punya pasukan yang langsung terjun ke wilayah untuk menangani dan mendampingi anak-anak stunting. Pun calon pengantin akan diedukasi,” ujarnya di Istana Ballroom Hotel Salak, Rabu (3/12/2025).
Jenal Mutaqin juga mengungkapkan bahwa banyak daerah lain yang tertarik untuk belajar dari berbagai inovasi yang dilakukan Kota Bogor dalam penanganan stunting.
Para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Bogor, termasuk wali kota, wakil wali kota, dan sekda, telah secara sukarela menyisihkan sebagian pendapatannya untuk penanganan stunting. Bahkan, komitmen tersebut dituangkan dalam sebuah MoU.
“Ini menjadi komitmen kita semua. Bahwa sebagian rezeki kita sangat berarti untuk penurunan stunting. Ini permasalahan serius yang harus kita tangani, karena masa depan bangsa ada di tangan mereka,” tegasnya.
Selain itu, terdapat pula donatur di luar pemerintah yang secara sukarela berkontribusi dalam upaya pengentasan stunting di Kota Bogor.
“Belum lagi dari pihak-pihak swasta lainnya. Ini menjadi pemicu bagi siapa pun yang ingin berbuat dan ikut andil. Donatur dan anak yang dibantu juga akan terhubung secara langsung melalui aplikasi Bogor Bebas Stunting (Bogor Besti),” tandasnya.










