Harnas.id, Bogor – Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari menekankan dua hal penting saat memimpin apel rutin di Plaza Balai Kota Bogor, Senin (4/11/2024) pagi.
Pertama, mengenai cuaca ekstrem dan kedua adalah netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak pada 27 November mendatang.
Hery menegaskan, cuaca ekstrem beberapa hari ini harus terus diwaspadai, terutama oleh jajaran dinas di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
“Setiap hari hujannya luar biasa, durasinya juga cukup lama. Saya pikir penguatan-penguatan yang berkaitan langsung dengan itu harus diperkuat, dari sisi anggaran dan perhatiannya. Terutama perawatan drainase dan jalan, itu harus diberikan perhatian,” tegas Hery.
Masih soal cuaca hujan, perhatian itu mengacu pada iklim di Kota Bogor yang berbeda dengan wilayah lainnya. Jawa Barat, khususnya Kota Bogor, kata Hery, jika hujan turun dan membuat genangan pada jalan, maka dipastikan kerusakan struktur jalan akan terjadi.
“Jadi upaya atau usaha harus lebih besar dari pada kota lain. Makanya mengapa bencana seperti longsor, banjir, atau pergerakan tanah itu di Jawa Barat paling besar,” kata Hery.
Kemudian, terkait dengan netralitas dalam Pilkada, Hery tak bosan menyampaikan bahwa Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sudah mengultimatum untuk menjaga hal itu. Netralitas menjadi perhatian khusus.
“Tidak hanya soal netralitas, tapi juga saya sampaikan ke Pak Wamendagri saat itu soal Dukcapilnya dan Desk Pilkada yang sudah lebih dulu Kota Bogor miliki. Itu diapresiasi dan harus kita jaga,” ungkapnya.
Dalam apel yang juga dihadiri para camat, Pj Wali Kota Bogor juga meminta pelayanan publik di wilayah juga diperkuat, terutama yang berkaitan dengan administrasi kependudukan dan perencanaan pembangunan.