Harnas.id, Bogor – Proyek perbaikan jalan ruas Wargajaya-Sukaharja di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor menuai keluhan dari warga dan pengguna jalan. Kondisi jalan yang sedang diperbaiki, terutama pada bagian tanjakan yang belum dicor, rusak parah dengan lubang-lubang dalam dan penuh lumpur. Rabu, (13/11/2024).
Hal ini membuat banyak kendaraan, khususnya roda empat, kesulitan melewati tanjakan tersebut, bahkan beberapa mengalami kerusakan pada ban kendaraan.
Sejumlah pengguna jalan mengungkapkan bahwa seharusnya pihak proyek bisa memberikan tambahan batu atau material pengurugan untuk menutupi lubang-lubang besar tersebut agar kendaraan bisa melewati tanpa tergelincir mengingat kondisi jalan ditanjakan yang curam
Namun, sampai saat ini, kondisi tersebut belum diperbaiki, meskipun sudah beberapa kali ditegur oleh warga kepada pengawas, konsultan, bahkan pemborong. Namun, teguran-teguran tersebut tidak mendapatkan tanggapan.
“Pemborong jalan ini sejak awal proyek tidak pernah kelihatan, jadi mereka tidak tahu kesulitan yang kita alami sebagai pengguna jalan. Kami juga mempertanyakan apa fungsi pengawas dan konsultan, masa sudah berhari-hari kondisi seperti ini tidak bisa ditangani? Atau mungkin pengawas juga tidak tahu kondisi seperti ini?” ujar Kosim, salah seorang warga.
Menurut Kosim, Kesulitan ini mempengaruhi pelayanan dan aktivitas masyarakat, karena jalur ini merupakan penghubung utama dari Kecamatan Sukamakmur ke arah barat.
Selain itu, lokasi perbaikan jalan yang berada di tengah kawasan ladang dan jauh dari pemukiman membuatnya rawan akan masalah keamanan, terutama jika terjadi kerusakan atau tidak ada pengaturan buka-tutup jalan yang jelas.
Tatang, seorang sopir mobil pengangkut barang, menambahkan, “Coba lihat, pak, jalan yang berlumpur dan tanjakan curam seperti ini, bagaimana kami bisa lewat? Bagaimana mau narik material jika jalanannya seperti ini?,” keluh Tatang seorang Sopir Truck.
Melihat banyaknya proyek mangkrak di Sukamakmur, warga merasa khawatir dan meminta perhatian lebih dari pengawas dan PUPR dalam memantau pelaksanaan proyek-proyek APBD di wilayah tersebut.
Secara terpisah, Anggota Dewan Kabupaten Bogor, H. Ansori Setiawan yang juga merupakan pengguna jalan ini, mengimbau kepada pihak pemborong agar tidak mengabaikan keselamatan dan keamanan pengguna jalan.
“Dengan kondisi seperti ini, banyak pengguna jalan, baik warga setempat, siswa sekolah, dan pemerintahan desa yang harus melintas menuju kecamatan akan kesulitan. Selain kerugian materi, mereka juga kerugian waktu,” ungkapnya.
“Saya juga meminta kepada pihak konsultan dan PUPR untuk melakukan pengawasan ketat, agar jangan sampai proyek ini mangkrak atau merugikan warga,” tegasnya.
Chaerudin