BOGOR, Harnas.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menggelar rapat pembahasan permohonan hibah aset tanah situs prasasti Batutulis di Hotel Amaroossa, Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Selasa (29/11/2022).
Rapat dipimpin langsung Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim didampingi Kepala Disparbud Kota Bogor, Atep Budiman dan Kepala BKAD Kota Bogor, Denny Mulyadi.
“Kami sudah berkirim surat cukup lama kemana-mana. Kami ingin sekali bersama-sama bisa menata kawasan Batutulis,” ujar Dedie.
Wakil Wali Kota mengatakan, kawasan prasasti Batutulis ini sudah sejak lama ditinggalkan dan mungkin sudah puluhan atau ratusan tahun tidak tersentuh. Pemkot Bogor pun melakukan koordinasi dengan Istana Batutulis, PT KAI termasuk juga sektor swasta untuk menata ulang Batutulis semata-mata untuk menjaga dan melestarikan cagar budaya yang ada di sana.
“Orang Bogor kalau ditanya pernah ke Batutulis, rata-rata jawabannya tidak pernah. Karena tidak ada tempat parkir dan tidak ada narasi yang bisa ditampilkan,” terangnya.
Sejauh ini, lanjut Dedie, modalitas yang dimiliki Pemkot Bogor untuk menata kawasan Batutulis yakni sudah dipindahkannya dua sekolah dasar yang berada di kawasan Batutulis. Pihaknya juga sedang melakukan proses administrasi dan pembelian lahan yang ada di samping Batutulis.
“Situs Batutulis sendiri kepemilikannya ada di Kementerian, kalau memang ada peluang untuk bisa dihibahkan akan kami tata ulang,” katanya.
Dedie menjelaskan, saat ini di sekitar area Batutulis sudah dibangun dan sudah selesai double track. Tidak hanya itu, ke depan akan dibangun stasiun yang dikembangkan menjadi TOD dan pembangunan underpass di tahun depan yang mana ini menjadi satu kesatuan dari keinginan untuk menata Batutulis secara keseluruhan.
“Nanti kita bangun TOD dan underpass bersebelahan dengan Istana Batutulis dan akan dikembangkan juga menjadi museum Bung Karno. Ini akan jadi satu kesatuan yang semoga terwujud,” harapnya. (*)