Survei LS Vinus Tak Bisa Dijadikan Pegangan, Tim Pemenangan Rena-Tedy Ragukan Hasil Analisa

Harnas.id, Bogor – Aktivis 98 Fery Ariyanto Batubara menangapi hasil survei yang dirilis Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus). Menurutnya, hasil survei yang menempatkan pasangan Rena Da Frina – Teddy Risandi di posisi buncit tidak bisa dijadikan pegangan. Hal itu dikarenakan hasil survei yang dikeluarkan lembaga survei tidak disertai margin of error.

“Ya, dari beberapa pemberitaan yang saya baca dari hasil suvei LS Vinus tidak disertai keterangan margin error-nya. Jadi, pendapat saya tak bisa dijadikan pegangan. Hal lain, metodologi dan kuisionernya seperti apa tak disebutkan saat konpres hingga disajikan dalam pemberitaan,” kata aktivis 98 Front Pemuda Penegak Hak Rakyat (FPPHR) tersebut.

Fery menegaskan, bahwa pertarungan belum dimenangkan kendati sudah mengantongi hasil survei. Ia juga mengutip Indonesianis Marcus Mietzner dalam risetnya berjudul “Political Opinion Polling in Post-authoritarian Indonesia: Catalyst or Obstacle to Democratic Consolidation?” yang menjelaskan, masa kampanye acap memunculkan banyak lembaga survei yang mengubah lanskap politik.

“Pemilu, pilpres juga pilkada tak hanya jadi pesta demokrasi pertama yang memungkinkan rakyat memilih langsung, tetapi jadi titik balik yang mengubah pandangan elit tentang survei politik,” tutur eks aktivis Forkot.

Sementara, Tim Pemenangan Rena – Teddy, Eko Okta menyampaikan, dalam ruang demokrasi sah-sah saja sajian hasil survei.

Namun, analisanya, hasil survei LS Vinus diragukan. Penuturannya, update Daftar Pemilih Tetap (DPT) KPU Kota Bogor, pada 9 Agustus 2024, untuk Pilkada dan Pilgub tahun 2024, sejumlah 815.944 jiwa. Dia membandingkan perhitungan KPU Kota Bogor di lima daerah pemilihan (dapil) Kota Bogor, sebanyak 636.434 jiwa berpartisipasi dalam Pileg 2024 lalu.

“PKS di Kota Bogor mendapat suara tertinggi sebanyak 132.661 pemilih. Jika mengacu hasil survei LS Vinus paslon Atang dan Annida hanya meraih 4,25%, artinya jika diasumsikan pemilih pilkada sebanyak 800 ribu jiwa, maka yang memilih Atang Annida hanya 34 ribu orang. Pun demikian dengan PDI Perjuangan, jika versi LS Vinus hanya 3,25% pemilih Rena-Teddy, maka hasilnya 26 ribu. Beuh!,” ucapnya.

Jika mengacu survei LS Vinus, sambung pria yang juga aktivis 98, pemilih PKS pada Pileg 2024 lalu sebanyak 132.661 mendadak merosot menjadi 34 orang yang memilih Atang – Annida.

“Dan, pemilih Rena Da Frina – Teddy usungan PDI Perjuangan Kota Bogor masak iya mendadak merosot menjadi 26 ribu orang, dari suara pileg sebanyak 69.489 suara, yang saat itu saja, pemilih Pileg di Kota Bogor merujuk data KPU Kota Bogor, sebanyak 615 ribu pemilih. Masak iya sih suara pemilih Rena-Teddy hanya sepertiga dari raihan suara pileg 2024 lalu? Yah, jadi wajar saja kalau hasil survei tersebut sangat diragukan,” tuntas Eko.

Meski demikian, ia menghormati hasil survei LS Vinus dalam ruang berdemokrasi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus) merilis survei terbaru mengenai elektabilitas Calon Wali Kota – Wakil Wali Kota Bogor pada Kamis (12/9/2024).

Dalam survei itu disebutkan pasangan Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin menduduki posisi teratas dengan perolehan elektabilitas sebesar 44,38℅. Menyusul, pasangan Sendi Fardiansyah dan Melli Darsa mengumpulkan 20,38% dukungan dari masyarakat, kemudian pasangan Raendi Rayendra dan Eka Maulana di posisi ketiga dengan 17,75%.

Sementara, pasangan Atang Trisnanto dan Annida Alivia serta Rena Da Frina dan Ahmad Teddy Risandi yang berada di posisi terbawah.

Pasangan Atang dan Annida hanya meraih 4,25% elektabilitas, sedangkan pasangan Rena dan Tedy mendapatkan 3,25%. Disebutkan dalam survei tersebut, ada sekitar 8,25% responden yang belum menentukan pilihan dan 1,74% responden menyatakan tidak ada pilihan.

Sambung Eko Octa, menutup pandangannya, ia juga menyampaikan 81 lembaga survei yang terdaftar di KPU 2024 dan telah diterbitkan sertifikatnya per 6 Februari 2024.

Berdasarkan hasil seleksi administrasi sesuai Peraturan KPU (PKPU) Nomor 9 Tahun 2022 tentang Partisipasi Masyarakat dalam Pemilihan Umum dan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota yakni :

  1. PT Kio Sembilan Lima (Lembaga Survei Kedai KOPI)
  2. PT Poltracking Indonesia
  3. PT Ipsos Market Research
  4. PT Kompas Media Nusantara
  5. Charta Politika/PT Indonesian Consultant Mandiri
  6. Voxpol Center Research and Consulting
  7. Pandawa Research
  8. PT Lingkar Strategi Indonesia
  9. PT Parameter Konsultindo (PARMET)
  10. Indikator Politik Indonesia
  11. Lembaga Survei Nasional
  12. Lembaga Klimatologi Politik
  13. Polstat Indonesia
  14. Political Weather Station
  15. PT Jaringan Cyrus Nusantara (Cyrus Network)
  16. PT Publik Riset Cendekia (Politika Research and Consulting)
  17. Centre for Strategic and International Studies (CSIS)
  18. Lembaga Survei Jakarta
  19. Indonesia Polling Station (IPS)
  20. Surabaya Survey Center
  21. Lembaga Survei Indonesia
  22. Fixpoll Media Polling Indonesia
  23. Forum Rektor PTMA
  24. Yayasan Akselerasi Indodata (INDODATA)
  25. Surabaya Research Syndicate (SRS)
  26. Indopol Survey & Consulting
  27. Polsentrum Data Indonesia
  28. PT Lingkaran Survei Indonesia
  29. PT Citra Publik
  30. Saiful Mujani Research & Consulting
  31. Rakata Analytics and Advisory
  32. Strategi Lingkar Nusantara
  33. Trust Indonesia Research & Consulting
  34. PUSKAPI (Pusat Kajian Pemilu Indonesia)
  35. PT Losta Institute
  36. PT Citra Komunikasi LSI
  37. PT Lingkaran Survei Kebijakan Publik
  38. Populi Center
  39. PT SCL Taktika Konsultan
  40. PT Citra Publik Indonesia
  41. Indekstat Research And Data Science
  42. PT Sigi LSI Network
  43. PT Konsultan Citra Indonesia
  44. Jaringan Isu Publik
  45. Lembaga Riset Indonesia
  46. Jaringan Suara Indonesia
  47. Media Survei Nasional
  48. Lingkar Survei Sulawesi (LSS)
  49. Ide Cipta Research and Consulting (ICRC)
  50. The Haluoleo Institute
  51. Media Survei Center Indonesia
  52. PT Parameter Publik Indonesia
  53. PT Paradigma Riset Nusantara
  54. Lembaga Survei Kuadran
  55. Nakama Research & Consulting
  56. PT Indopolling Riset dan Konsultan
  57. PT Sinergi Data Indonesia
  58. PT LSI Network
  59. Parameter Politik Indonesia
  60. PT Indo Riset Survei
  61. Algoritma Research & Consulting
  62. Cigmark Research & Consulting (PT Cipta Global Marka)
  63. PT Indonesia Persada Studi
  64. Yayasan Polsight Indonesia
  65. Indomatrik
  66. PUSKAPTIS (Lembaga Pusat Kajian Kebijakan & Pembangunan Strategis)
  67. Pusat Riset Indonesia (PRI)
  68. PT Alvara Strategi Indonesia
  69. PT Indonesian Political Marketing (Polmark Indonesia)
  70. PT Konsepindo Riset Strategi
  71. PT Dimensi Multiriset Indonesia
  72. Script Survei Indonesia (SSI)
  73. PT Satukanal Riset dan Pengembang
  74. PT Pusat Polling Indonesia
  75. The Strategic Research and Consulting (TSRC)
  76. Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI)
  77. Celebes Research Center
  78. Lembaga Survei Independen Nusantara
  79. PT Motion Cipta Matrix
  80. Arus Survei Indonesia
  81. Lembaga Indonesia Strategic Institute (INSTRAT)
    Dua lembaga lain yang diketahui mengajukan pendaftaran dan sedang melakukan perbaikan atau melengkapi dokumen saat itu, yaitu DEITPRO (PT Delt Kabar Indonesia) serta Lembaga Kajian Publik Independen. (*)

Editor : Edwin S