JAKARTA, Harnas.id – Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyebut, PDI Perjuangan (PDIP) sebagai pengusung pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin, bisa mengubah konstelasi politik ke depan. Karena itu, kata Yusril, Megawati Soekarnoputri, yang merupakan Ketua Umum PDIP, sangat berperan dan menjadi penentu peta politik Pilpres 2024.
“Saya kira koalisi pilpres ini akan terbentuk setelah Ibu Mega memutuskan siapa pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan didukung PDIP,” kata Yusril di Kantor DPP PPP, Jakarta dikutip dari Sindonews, Senin (13/3/2023).
Diketahui, pendaftaran capres dan calon wakil presiden (cawapres) 2024 sendiri akan dibuka Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 19 Oktober 2023 hingga 25 November 2023. Dan Megawati, diyakini akan mengumumkan nama capres 2024 di menit-menit.
Senada, Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo menilai, keputusan Megawati tidak mengumumkan nama capres 2024 pada HUT ke-50 PDIP merupakan langkah strategis.
“Begitu nanti PDIP mengeluarkan nama capres dan deklarasi, kan pasti buyar sendiri itu semuanya, karena semua partai pasti menunggu PDIP karena punya calon yang oke di elektabilitas, punya tiket sendiri, punya kader yang banyak,” kata Eko.
Lebih lanjut, Eko juga memaparkan, sikap Megawati yang terkesan hanya mengamati pergerakan sejumlah parpol ini merupakan hal yang sangat wajar mengingat PDIP merupakan partai pemenang Pemilu sebelumnya.
“Menurutku, Bu Mega bisa menunggu bagaimana partai-partai lain ini dinamika partai lain ya mungkin mereka punya capres enggak punya koalisi, punya koalisi enggak punya capres, itu bisa bongkar pasang, tarik ulur segala macamnya, dan PDIP tinggal nonton aja,” pungkasnya.
Sejauh ini, sejumlah parpol telah membentuk koalisi Pilpres 2024. Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN) membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Sedangkan, Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membentuk sebuah koalisi. Kemudian, Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih menjajaki koalisi.
Sebelumnya, Megawati sendiri memastikan, keputusan calon presiden yang bakal diusung PDIP merupakan hak prerogatif dirinya selaku ketua umum. Meski demikian, putri proklamator bangsa Soekarno itu mengaku telah mengantongi nama kader PDIP yang bakal diusung sebagai capres dalam Pilpres 2024.
“Saya ketua umum terpilih di kongres partai. Sebagai institusi tertinggi partai, maka oleh kongres partai diberikanlah hak prerogatif untuk menentukan, siapa yang akan dicalonkan,” kata Megawati.
Terkait tokoh yang bakal dicalonkan PDIP, Mega menyebut tidak akan terburu-buru untuk mengumumkan. Menurutnya, perhitungan dan kalkulasi harus matang untuk menyiapkan kader terbaik PDIP sebagai penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Sekarang nungguin, enggak ada, urusan gue. Enak saja. Aku sampai lihatin, aku bilang sama Mbak Puan, lucu ya orang berpolitik sekarang. Jangan ya niruin. Kok kayak gitu ya, gimana sih maunya, memangnya enggak punya kader sendiri,” pungkas Megawati Soekarnoputri. (PB/*)