Bedah Buku Menghadang Kubilai Khan di Posko Bogor Beres

Harnas.id, Bogor – Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) Kota Bogor menggelar diskusi dan bedah buku Menghadang Kubilai Khan di Posko Bogor Beres, Kamis, 7 November 2024.

Acara ini menghadirkan pembicara Dedie A. Rachim, Revitriyoso Husodo, dan Rachmat Pudiyanto, dengan dipandu oleh moderator Heti.

Ketua DPK Prima Kota Bogor, Lala Zulaiha mengatakan, kegiatan ini diprakarsai oleh Jaringan Kebudayaan (Jaker) yang merupakan sayap Prima.

Ia menjelaskan bahwa momen ini menjadi penting salah satunya untuk memperkenalkan Prima secara utuh di Kota Bogor.

“Kami juga sekalian di Pilkada ini merupakan agenda yang sangat penting, di mana Prima salah satu koalisi partai non parlemen Paslon nomor urut 3 Kang Dedie Rachim dan Kang Jenal Mutaqin,” katanya.

Lala juga menganggap pentingnya membahas persatuan karena diskusi dan bedah buku Menghadang Kubilai Khan mengangkat tema Persatuan Nasional Keadilan dan Kemakmuran Masyarakat.

“Tema Persatuan Nasional Keadilan dan Kemakmuran Masyarakat ini sangat dianggap penting karena literasi untuk Kang Dedie Rachim yang merupakan orang akademisi dan sangat perhatian tentang literasi dengan program Bogor Cerdas,” katanya.

Buku berjudul Menghadang Kubilai Khan setebal 330 halaman ini ditulis oleh AJ Susmana dari DPP Prima dan merupakan filsuf dari UGM.

Lala menambahkan, kegiatan diskusi dan bedah buku ini juga sudah digaungkan secara nasional dari tingkat DPP, DPW hingga DPK Prima.

“Bedah buku ini dilaksanakan secara nasional dan sudah dimulai di beberapa kota di Jakarta. Dan hari ini (Kota Bogor) baru pertama di wilayah Jawa Barat,” jelasnya.

Pihaknya juga berharap dengan bedah buku ini dapat memberikan pencerahan bagi masyarakat tentang pendidikan, ketahanan, dan ekonomi sebagaimana isi buku Menghadang Kubilai Khan.

“Isi dari buku ini merupakan amanat untuk masyarakat, terutama untuk paslon kami apabila nanti menjadi Wali Kota Bogor bahwa beliau harus menjalankan hal-hal yang seharusnya dilakukan dalam programnya. Jangan sampai ada praktik-praktik yang berkuasa melakukan hal yang menyengsarakan masyarakatnya,” paparnya.

Sementara itu, Dedie A. Rachim yang juga calon Wali Kota Bogor menilai cukup menarik kegiatan ini karena di dalam buku Menghadang Kubilai Khan dikisahkan tentang sebuah peristiwa besar pada saat kerajaan Kediri mengalami serangan infiltrasi asing, tepatnya Mongol Kubilai Khan.

Namun, lanjut Dedie, jika bicara bedah buku tentu harus melihat intisari dan apa yang terkandung di dalam seluruh cerita di buku tersebut.

Dalam hal ini, dirinya melihat ada satu benang merah, di mana kejadian di abad 12 maupun abad 21 sama saja, bahwa nilai kemanusiaan harus dimulai dari niat baik untuk bagaimana namanya _leadership_ muncul pada saat yang tepat.

“Jadi harus ada kepemimpinan yang tepat, sehingga bisa mengatasi permasalah. Itu isi dari buku ini,” kata Dedie.