Biskita Kembali Mengaspal Mulai 8 April, Layani Koridor I dan II

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, meninjau kesiapan operasional Biskita di Terminal Bubulak jelang pengoperasian kembali Koridor I dan II pada 8 April 2025. (Foto: Dok. Pemkot Bogor)
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, meninjau kesiapan operasional Biskita di Terminal Bubulak jelang pengoperasian kembali Koridor I dan II pada 8 April 2025. (Foto: Dok. Pemkot Bogor)

Harnas.id, BOGOR – Layanan transportasi Biskita di Kota Bogor akan kembali beroperasi mulai Selasa, 8 April 2025. Hal ini disampaikan langsung oleh Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, usai melakukan inspeksi kesiapan operasional di Terminal Bubulak, Sabtu (5/4/2025).

“Setelah melalui proses yang cukup panjang dan berkat dukungan dari DPRD Kota Bogor serta berbagai pihak terkait, akhirnya kita dapat melanjutkan kontrak jasa layanan Biskita untuk Koridor I dan II,” ujar Dedie.

Dedie menjelaskan, saat ini Pemerintah Kota Bogor belum dapat mengaktifkan seluruh empat koridor Biskita akibat keterbatasan dan efisiensi anggaran. Namun upaya untuk menghidupkan layanan di semua koridor masih terus diupayakan.

Pada tahap ini, Koridor I dan II akan dilayani oleh 17 unit armada aktif ditambah 2 unit armada cadangan yang telah melalui proses pengecekan dan pemeliharaan menyeluruh.

Adapun tarif Biskita masih tetap, yakni Rp 4.000 per penumpang sesuai dengan skema subsidi yang berlaku. Untuk metode pembayaran, kini tersedia opsi tambahan menggunakan QRIS demi memudahkan masyarakat.

Jam operasional Biskita di Koridor I dan II dimulai pukul 05.00 hingga 21.00 WIB.

Sementara itu, untuk Koridor V dan VI, Dedie menyebutkan masih dalam tahap kajian karena layanan tersebut bersifat non-subsidi. Penetapan tarifnya pun memerlukan Surat Keputusan (SK) dari Wali Kota.

“Dinas Perhubungan bersama operator terus berupaya menemukan skema tarif yang masuk akal dan tetap terjangkau bagi masyarakat,” jelas Dedie. Ia pun mengimbau masyarakat untuk bersabar menunggu kehadiran layanan di dua koridor lainnya.

“Pesan saya, meski layanan non-subsidi, tarifnya harus tetap terjangkau. Tinggal bagaimana kita mengatur efisiensi operasional dan efektivitas penyelenggaraan Biskita di lapangan. Pemkot tetap akan memberi dukungan,” tambahnya.

Dedie juga menyampaikan bahwa pihaknya telah mengajukan tambahan anggaran dalam Perubahan APBD 2025 dan anggaran murni 2026 untuk mendukung keberlanjutan layanan transportasi ini.

“Inilah bentuk nyata dari uang rakyat yang kembali untuk kesejahteraan rakyat,” pungkasnya.

Peninjauan tersebut turut dihadiri oleh anggota DPRD Kota Bogor Heri Cahyono dan Achmad Rifki Alaydrus, Kepala Dinas Perhubungan Marse Hendra Saputra, Kepala BKAD Deni Mulyadi, serta Kepala DLH Denni Wismanto.

Editor: IJS