HARNAS.ID – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta mengungkap jaringan narkoba Warakas-Kampung Bahari. Modus yang dilakukan yakni menyelundupkan sabu ke dalam tabung pipa besi tidak tembus mesin pemindai X-Ray.
Plt Kepala BNNP DKI Jakarta Monang Sidabukke menjelaskan, pipa silinder besi seberat 20 kilogram tersebut menjadi wadah tempat disembunyikannya sabu yang dikirimkan dari wilayah Sumatera menuju Jakarta Utara. Tim BNNP DKI pun menemukan empat buah pipa besi besar yang berlubang dan dikirim dari Sumatera.
“Tim kami awalnya menemukan dua tabung berukuran kecil ini, mampu menyimpan 1-1,5 kilogram sabu di dalamnya, kemudian dua tabung lainnya yang lebih besar dapat dimasukan dua kilogram sabu. Tabung ini penutupnya tidak tembus mesin X-Ray, bahkan tidak tercium anjing pelacak,” kata Monang dalam konferensi pers di Kantor BNNP DKI Jakarta, Selasa (31/5/2022).
BNNP DKI, ujar dia, pernah menguji dan melakukan pemindaian terhadap tabung pipa itu dengan mesin X-Ray. Ternyata tidak terdeteksi ada narkoba di dalamnya.
Dari pengungkapan ini, tim berhasil menangkap tersangka ED pada 20 Maret 2022 yang berperan sebagai pengedar di Penjaringan, Jakarta Utara. Tiga tersangka lainnya bertahap pada 21-24 Maret 2022 yakni DN di Penjaringan, serta dua tersangka DD dan LK di Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Dari tersangka ED, Tim BNNP DKI berhasil menyita barang bukti sabu seberat 1.075 gram, sedangkan dari tersangka DD sebanyak 302 gram disita. Berdasarkan keterangan tersangka, pengiriman telah dilakukan beberapa kali melalui jasa ekspedisi yang berbeda.
“Setelah narkotika tiba, mereka akan memecah ke dalam beberapa ukuran dan mengedarkan narkotika tersebut di daerah Jakarta Utara, termasuk memasok ke daerah Warakas dan Kampung Bahari,” kata dia.
Berdasarkan kemasan awal yang diterima dari Sumatera, ada kemungkinan barang dipasok dari jaringan narkoba internasional.
“Dari hasil pengembangan penyidik, yang kami sita narkotika itu dikemas seperti biasa, kemasan teh warna hijau yang memang dari (jaringan) segitiga mas atau ‘golden tri angel’,” kata Kepala Seksi Intelijen BNNP DKI Jakarta Faturrohman.
Editor: Firli Yasya