HARNAS.ID – Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto mengemukakan potensi budidaya laut di berbagai wilayah Indonesia terbuka sangat lebar untuk dimanfaatkan berbagai kalangan masyarakat.
“Potensi budidaya laut di Indonesia masih terbuka sangat lebar, dengan tingkat pemanfaatan lahan di bawah 5 persen dari total potensi indikatif lahan budidaya laut sekitar 12 juta hektare,” kata Slamet Soebjakto dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (31/3/2021).
Apalagi, Slamet juga mengingatkan bahwa saat ini Indonesia melimpah tenaga kerja usia produktif yang perlu dimanfaatkan untuk memunculkan calon wirausahawan baru.
Dia berpendapat bahwa generasi muda umumnya lebih fasih dalam memanfaatkan teknologi seperti otomatisasi sistem produksi dan digitalisasi tata niaga, sehingga rantai pasok semakin efisien.
Selain itu Slamet juga menambahkan bahwa peningkatan kompetensi pelaku usaha budidaya laut yang eksisting harus terus ditingkatkan agar mampu adaptif terhadap peningkatan teknologi sehingga memacu hasil produksi yang optimal.
“Dengan semakin meningkatnya permintaan pasar akan produk marikultur, kami juga berharap untuk pengelolaan kelembagaan pembudidaya ikan dapat terus diperkuat agar pembudidaya mendapatkan berbagai kemudahan, termasuk akses bantuan maupun permodalan,” ujar Slamet.
Sebagaimana diwartakan, KKP telah menyiapkan fasilitasi pendanaan usaha bagi pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan, dengan menggandeng Badan Layanan Umum (BLU) Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) dan perbankan.
Sebelumnya, berdasarkan data KKP, realisasi dari pencairan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor kelautan dan perikanan nasional mencapai Rp 5,2 triliun sepanjang tahun 2020, atau meningkat 55,8 persen dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang tercatat adalah sebanyak Rp 3,4 triliun.
Selain itu, Non Performing Loan (NPL) atau rasio kredit bermasalah yang dicapai juga cukup rendah di bawah 1 persen yaitu sebesar 0,99 persen (akumulasi 2015-2019), dan NPL tahun berjalan sebesar 0,07 persen (per 31 Oktober 2020).
Sedangkan peningkatan juga terjadi dari sisi jumlah debitur, yaitu sebanyak 173.355 debitur, meningkat 41,69 persen dari jumlah debitur tahun 2019 sebanyak 122.349 debitur.
Editor: Ridwan Maulana