Memperkuat Kesadaran Nasionalisme Melalui Sosialisasi Empat Pilar MPR RI

Empat Pilar
Diah Pitaloka, Anggota DPR/MPR RI dapil Jabar III (Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur), memimpin kegiatan sosialisasi empat pilar. Foto: Harnas.id

Kota Bogor, Harnas.id – Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) terus menggalakkan sosialisasi Empat Pilar kehidupan bermasyarakat, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Upaya ini bertujuan untuk memperkuat kesadaran nasionalisme dan memupuk semangat kebangsaan di tengah-tengah masyarakat.

Dalam sebuah acara yang diselenggarakan di Aula Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, pada Senin, 18 Maret 2024, Diah Pitaloka, Anggota DPR/MPR RI dapil Jabar III (Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur), memimpin kegiatan sosialisasi tersebut.

Dalam sambutannya, Diah Pitaloka menegaskan pentingnya Pancasila sebagai Dasar Ideologi Negara yang mencerminkan pandangan hidup bangsa Indonesia. Nilai-nilai luhur seperti gotong royong, keadilan sosial, demokrasi, dan ketuhanan yang maha esa yang terkandung di dalamnya menjadi pedoman bagi masyarakat dalam berinteraksi dan membangun kehidupan dan ketertiban bersama.

“Pancasila tidak hanya menjadi dasar bagi pembangunan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera, tetapi juga menegaskan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan martabat manusia,” kata Diah.

Sebagai anggota Fraksi PDI Perjuangan, Diah Pitaloka juga menggarisbawahi bahwa persatuan merupakan kekuatan utama bangsa. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk menghidupkan kembali semangat kebangsaan dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.

“Sosialisasi Empat Pilar MPR RI ini menjadi langkah penting untuk membangun konsolidasi kebangsaan dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” tambahnya.

Acara sosialisasi ini dihadiri oleh ratusan warga Kota Bogor dari berbagai lapisan masyarakat. Mereka antusias mengikuti paparan tentang nilai-nilai yang terkandung dalam Empat Pilar MPR RI dan berkomitmen untuk mendukung upaya memperkuat kesadaran nasionalisme di Indonesia.