HARNAS.ID – Sedikitnya, 200 orang warga lereng Gunung Merapi di Desa Keningar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah mengungsi ke Desa Ngrajek, Mungkid, seiring peningkatan aktivitas Merapi menjadi berstatus Siaga.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edy Susanto mengatakan, data pengungsi dari Keningar masih dinamis. Data pertama menyebutkan ada 117 pengungsi, tetapi sekarang mencapai di atas 200 orang.
“Kami akan update terus melalui posko,” katanya dikutip Antara, Minggu (8/11/2020).
Tempat pengungsian di Desa Ngrajek terbagi dalam dua titik, yakni di SDN Ngrajek I dan rumah Kepala Desa Ngrajek. Menurut Edy, warga Desa Kiningar sebenarnya tidak termasuk rekomendasi mengungsi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
“Namun, masyarakat memang ada trauma dengan erupsi Merapi 2010,” ujar Edy.
Rekomendasi dari BPPTKG untuk Kabupaten Magelang, warga yang harus mengungsi di tiga desa di Kecamatan Dukun, yakni Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar), Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono), dan Desa Paten (Babadan 1 dan Babadan 2).
Di tempat pengungsian, mereka tetap harus mentaati protokol kesehatan, antara lain menjalani tes cepat (rapid test). Edy mengatakan, ada beberapa yang sakit dan langsung dirujuk ke RS Merah Putih Kabupaten Magelang.
“Kami tidak ingin mengambil risiko dan memang harus begitu pelayanannya. Pemerintah siap melayani sesuai kondisi masyarakat. Bagi yang sehat tetap di pengungsian meskipun sudah tua, sementara yang sakit segera dirujuk ke rumah sakit,” tutur Edy.
Menurut Kepala Desa Keningar Rohmat Sayidin, proses evakuasi warga hari ini sudah dikoordinasikan dengan BPBD Kabupaten Magelang dan desa penyangga atau desa bersaudara, yakni Desa Ngrajek, Kecamatan Mungkid.
“Desa Keningar tidak termasuk rekomendasi dari BPPTKG, tetapi kami menyadari ada di daerah rawan bencana Merapi,” kata Rohmat.
Sedikitnya, dua dusun yang mengungsi, yakni Dusun Banaran dan Dusun Gondangrejo. Mereka yang mengungsi terutama kelompok rentan, antara lain anak-anak, balita, ibu hamil, orang tua, dan orang sakit. Evakuasi ini atas kesadaran masyarakat sendiri, karena Desa Ngargomulyo sudah mengungsi.
“Selain itu beberapa warga memang khawatir jika Merapi erupsi. Erupsi Merapi 2010 menjadi momok tersendiri bagi warga,” ujarnya.
Editor: Ridwan Maulana