Pelatihan Blended Learning Digelar untuk Tingkatkan Kesiapan Tim Kesehatan Haji Jawa Barat 2025

Suasana umrah di Masjidil Haram di Mekah sambil mematuhi protokol kesehatan dengan mengenakan masker dan menjaga jarak sosial setelah pemerintah Arab Saudi melonggarkan pembatasan terkait pembendungan penularan penyakit virus corona baru (COVID-19) di kota suci umat Islam ini pada 3 Oktober 2020 | ANTARA FILES

Harnas.id, BOGOR – Dalam upaya meningkatkan kesiapan dan kompetensi Tim Kesehatan Haji Kloter (TKHK) Jawa Barat dan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Bidang Kesehatan Tahun 2025/1446 H, Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto menyelenggarakan pelatihan pembekalan melalui metode blended learning, yakni kombinasi pelatihan daring dan luring.

Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh total 91 peserta, yang terdiri dari 57 orang PPIH Bidang Kesehatan yang telah mengikuti pelatihan sejak 9 hingga 15 April 2025, serta 34 orang TKHK Jawa Barat yang akan melanjutkan pelatihan hingga 17 April 2025.

Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk mempersiapkan para petugas secara menyeluruh, baik secara fisik, mental, maupun teknis. Hal ini dilakukan agar mereka dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara optimal selama penyelenggaraan ibadah haji, baik di tanah air, di tanah suci, hingga saat jemaah kembali ke Indonesia.

Pelaksana Tugas Direktur Mutu SDM Kesehatan, Oos Fatimah Rosyati, dalam sambutannya menegaskan pentingnya komitmen para peserta dalam memberikan layanan kesehatan terbaik bagi jemaah haji.

“Tugas TKHK dan PPIH bidang kesehatan adalah amanah mulia namun penuh tantangan. Kualitas pelayanan yang diharapkan masyarakat semakin tinggi,” ujarnya.

Oos juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas profesi untuk mendukung pelayanan kesehatan yang berpihak pada kepentingan jemaah, bukan pada kepentingan individu.

Senada dengan itu, Kepala Pusat Kesehatan Haji, Liliek Marhaendro Susilo, menyampaikan bahwa meski jumlah petugas kesehatan haji tahun ini mengalami pengurangan signifikan—dari 4.700 petugas tahun sebelumnya menjadi 2.110 orang—namun pelayanan prima tetap harus dikedepankan.

“Mengemban tugas untuk menjaga kesehatan jemaah haji adalah amanah besar yang menuntut kesiapan lahir dan batin,” kata Liliek dalam sambutan pembukaan pelatihan secara daring, Rabu (9/4/2025).

Liliek berharap para peserta dapat menyerap ilmu dan pengalaman yang dibagikan oleh para fasilitator guna meningkatkan kapasitas mereka dalam menjalankan tugas sebagai tim kesehatan haji.

Editor: IJS