
Harnas, BOGOR – Dari luar, rumah di Blok C3A Kompleks Griya Melati, Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, itu tampak biasa. Catnya pudar, gerbangnya tak pernah benar-benar tertutup rapat, dan sesekali ada suara mesin menyala dari dalam.
Namun tak ada yang menyangka, bangunan yang dulu dikenal sebagai tempat usaha ayam potong itu kini menjadi sorotan polisi, rumah itu disulap menjadi tempat produksi uang palsu.
Abdul Khadir, petugas keamanan kompleks yang sehari-hari memantau lingkungan, masih mengingat betul masa-masa sibuk rumah tersebut.
“Dulu ramai, banyak karyawan keluar masuk. Saya sering lihat aktivitasnya, karena memang usaha ayam potong,” ujarnya, Kamis (10/4/2025).
Namun setelah beberapa tahun beroperasi, usaha itu bangkrut. Rumah mendadak sepi, seperti tertidur lama. Tidak ada lagi suara truk pengangkut, tidak terdengar lagi obrolan para pekerja. Hening.
Baru sekitar sebulan terakhir, Abdul mulai merasa ada yang berbeda. Rumah itu kembali hidup.
“Mulai terlihat aktivitas. Tapi kami tidak tahu itu usaha apa. Ya, hanya lihat dari luar saja,” katanya.
Kecurigaan warga tak pernah benar-benar mengarah pada sesuatu yang melanggar hukum. Hingga akhirnya, pada suatu malam, polisi datang membawa penggerebekan.
Rumah itu ternyata telah beralih fungsi, menjadi tempat produksi uang palsu. Sang pemilik, LS (55), diketahui kerap datang bersama seorang pria berinisial D. Belakangan, D diketahui sebagai salah satu otak di balik praktik pemalsuan uang tersebut. Dalam kasus ini, polisi menetapkan tiga orang sebagai tersangka.
Laporan : Bastian
Editor : IJS