HARNAS.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat, berencana menggelar debat bagi pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok pada Pilkada 2020 sebanyak tiga kali. Tujuannya, guna meningkatkan partisipasi pemilih.
“Saya berharap debat publik ini bisa meningkatkan partisipasi pemilih,” kata Ketua KPU Kota Depok Nana Sobari di Depok, Kamis (19/11/2020).
Debat pertama digelar, Minggu (22/11/2020) di televisi INews pukul 15.00-17.00 WIB. Menurut Nana, debat publik pertama Pilkada Depok bertema tata kelola pemerintahan, pelayanan publik dan hukum di Kota Belimbing dalam era kebiasaan baru.
Debat kedua 30 November 2020 di KompasTV pukul 19.00-21.00 dan debat ketiga 4 Desember 2020 di TVOne pukul 19.00-21.00. Kampanye berakhir 5 Desember 2020. Setelah itu memasuki masa tenang tiga hari (6-8 Desember 2020) dan pencoblosan 9 Desember 2020.
KPU Kota Depok, ujar Nana, juga menyiarkan di channel YouTube kpukotadepok untuk menyaksikan debat tersebut. Anggota Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini mengingatkan, debat publik jangan sekadar menggugurkan kewajiban.
“Tetapi harus dibuat mampu mengelaborasi gagasan, program, dan kapasitas calon secara maksimal,” ujar Titi.
Plkada kali ini, menurut Titi, memiliki tantangan yang cukup berat karena digelar dalam kondisi pandemi COVID-19. Oleh karena itu jangan monoton, atau sekadar menggugurkan kewajiban pasangan calon dalam tahapan kampanye Pilkada 2020.
“(Seharusnya) debat di masa pandemi sangat strategis karena bisa menjangkau pemilih lebih masif melalui media penyiaran,” tuturnya.
Pilkada Serentak 2020 memiliki sejumlah tantangan utama karena harus berlangsung di tengah pandemi COVID-19. Kualitas dan kuantitas partisipasi pemilih di masa kampanye pun cenderung menurun.
“Kualitas kompetisi yang bebas dan adil bisa terdistorsi karena batasan-batasan kandidat dalam menjangkau pemilih akibat pandemi COVID-19,” ujarnya.
Editor: Ridwan Maulana