Harnas.id, Kota Bogor – Sebanyak 38 Kepala Keluarga (KK) korban bencana yang terjadi di tiga kelurahan Kecamatan Bogor Selatan resmi menempati Hunian Tetap (Huntap) di Kampung Ciranjang, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan. Rumah hunian tetap ini diresmikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, bersama Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor Hery Antasari, pada Senin (20/1/2025).
Hunian tetap tersebut berupa unit rumah tipe 36 yang akan dihuni oleh 38 KK, yang terdiri dari 24 KK dari Kelurahan Empang, 13 KK dari Kelurahan Batu Tulis, dan 1 KK dari Lawang Gintung.
Dalam sambutannya, Suharyanto memberikan apresiasi terhadap upaya penanggulangan bencana yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Menurutnya, Kota Bogor layak menjadi contoh dalam hal relokasi korban bencana.
“Saya selalu menjadikan Kota Bogor sebagai contoh terkait penanganan dan relokasi bencana. Proses evakuasi, penanganan, hingga relokasi berjalan dengan sangat baik,” ungkap Suharyanto.
Lebih lanjut, Suharyanto menyoroti kecepatan Pemkot Bogor dalam menyiapkan lahan dan bekerja sama dengan pemerintah pusat melalui BNPB. Ia juga mengungkapkan bahwa rumah yang dibangun pasca-bencana ini merupakan bukti kolaborasi yang baik antara Pemkot Bogor dan BNPB.
“Sejak bencana di Bogor pada 2023, kami langsung bergerak cepat untuk menyediakan lahan dan membangun rumah hunian tetap untuk warga. Ini adalah bentuk nyata kerja sama yang solid antara BNPB dan Pemkot Bogor,” tambah Suharyanto.
Pj Wali Kota Bogor, Hery Antasari, juga mengungkapkan bahwa peresmian Huntap ini menjadi momentum penting bagi Pemkot Bogor dalam memberikan perlindungan kepada warganya.
“Rumah ini bukan hanya sekadar tempat tinggal, tetapi simbol harapan baru bagi warga agar dapat bangkit dan memulai kehidupan lebih baik,” jelas Hery.
Saat ini, sebagian besar warga sudah menempati rumah tersebut, sementara beberapa keluarga lainnya masih dalam proses pemindahan barang. Salah satu warga, Kusmayadi, korban longsor di Empang pada 2023, mengaku sangat bersyukur dapat tinggal di Huntap.
“Alhamdulillah, saya sangat senang tidak perlu lagi memikirkan biaya kontrakan. Setelah kehilangan tiga anggota keluarga, kini saya tinggal bersama cucu dan tidak perlu khawatir lagi,” kata Kusmayadi, yang juga menerima bantuan untuk kebutuhan sehari-hari dan modal usaha kecil.
Dengan adanya Huntap ini, diharapkan para korban bencana dapat melanjutkan kehidupan mereka dengan lebih nyaman dan aman, serta dapat segera bangkit dari kesulitan yang dialami.