Tambang Ilegal di Gunung Cihideung Kian Ramai Usai Penertiban, Warga Khawatir Bencana

Kerusakan Alam Akibat Penambang Ilegal. Foto: Istimewa

Harnas.id, Bogor – Aktivitas tambang emas ilegal di Gunung Cihideung, Desa Banyuwangi, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, kembali marak setelah penertiban oleh petugas gabungan beberapa waktu lalu. Bukannya menurun, kondisi di lokasi tambang kini justru semakin ramai seperti pasar, Kamis (16/1/2025).

Penertiban yang dilakukan oleh tim gabungan TNI, Polri, Perhutani, dan Satpol PP ternyata tidak memberikan efek jera bagi para penambang ilegal. Sebaliknya, lokasi tambang kembali dipadati oleh warga, baik dari Bogor maupun luar daerah.

Salah satu penambang, sebut saja Mawar, mengungkapkan bahwa situasi di lokasi tambang menjadi semakin kacau setelah penertiban.

“Penertiban itu seperti hanya formalitas. Buktinya, sekarang lokasi tambang makin ramai. Banyak warga yang datang untuk menambang lagi,” ujar Mawar.

Ia juga menyampaikan kekhawatirannya terhadap potensi bencana alam akibat aktivitas tambang yang tidak terkendali.

“Saya berharap ada penertiban lagi. Kalau dibiarkan, takutnya akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, apalagi mulai ada pihak-pihak yang bertindak seperti preman,” tambahnya.

Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Jasinga-Leuwiliang, Ade Soma, membenarkan bahwa aktivitas tambang ilegal kembali terjadi.

“Memang benar, ada aktivitas tambang lagi. Kami sudah memantau situasi dan akan segera berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk melakukan penindakan,” ujar Ade Soma.

Ia menyatakan bahwa pihaknya akan melaporkan kondisi tersebut kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk mendapatkan tindakan tegas.

“Kami akan melaporkan kepada pimpinan dan pihak terkait. Penertiban memang sulit karena para penambang sering kali menghilang saat petugas datang,” jelasnya.

Ade juga mengungkapkan bahwa mayoritas pelaku tambang adalah warga sekitar yang menjadikan aktivitas tersebut sebagai mata pencaharian utama.

“Kami sudah memasang plang larangan galian di beberapa titik. Namun, karena tambang ini menjadi sumber penghasilan warga, mereka tetap nekat,” katanya.

BKPH bersama aparat penegak hukum berkomitmen mencari solusi agar aktivitas tambang ilegal ini dapat dihentikan tanpa mengesampingkan kesejahteraan masyarakat sekitar.