HARNAS.ID – PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI sebagai calon induk holding BUMN Klaster Pangan memastikan ketersediaan gula menjelang hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah tercukupi.
“Secara bersamaan RNI akan mendistribusikan 75.000 ton gula kristal putih (GKP) sampai dengan Lebaran ini,” ujar Direktur Utama PT RNI Arief Prasetyo Adi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (3/5/2021).
Arief memastikan kebutuhan pangan dalam menghadapi hari raya seperti komoditas gula, aman tercukupi.
Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Arief Prasetyo Adi bersama Asisten Deputi Bidang Industri Pangan dan Pupuk Kementerian BUMN Zuryati Simbolon dan Direktur Utama PT Berdikari (Persero) Harry Warganegara mengunjungi kompleks pergudangan yang bertempat di Jakarta Utara.
Kunjungan tersebut untuk memastikan ketersediaan gula kristal putih (GKP) RNI di gudang.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur RNI melakukan pengecekan langsung dan mengamati kualitas gula yang akan didistribusikan untuk memenuhi permintaan gula menjelang Lebaran.
Sebelumnya, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI bersama PT Berdikari (Persero) menjaga stabilitas harga daging untuk memenuhi ketersediaan pasokan komoditas daging menjelang hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah dengan mendatangkan daging sapi beku boneless asal Brasil sebanyak 420 ton secara bertahap.
Kedatangan pertama sebanyak 140 ton telah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada Sabtu (1/5/2021), selanjutnya dijadwalkan akan tiba sekitar empat kontainer lagi sebelum lebaran.
Direktur Utama PT Berdikari (Persero) Harry Warganegara mengatakan, kedatangan pasokan daging sapi ini merupakan bagian dari realisasi penugasan pemerintah guna mencukupi kebutuhan daging sapi di tengah hari besar keagamaan nasional (HBKN) khususnya di bulan puasa dan menjelang Idul Fitri.
Direktur Utama PT RNI (Persero) Arief Prasetyo Adi mengatakan, upaya BUMN Klaster Pangan menjaga ketersediaan daging sapi ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Editor: Ridwan Maulana