Harnas.id, Jakarta – Sebanyak 503 sumur minyak idle yang dikelola oleh PT Pertamina (Persero) kini tengah ditawarkan kepada investor oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Langkah ini dilakukan pemerintah untuk meningkatkan produksi minyak siap jual (lifting) yang terus mengalami penurunan setiap tahunnya.
Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, mengungkapkan bahwa proses penawaran sumur-sumur tersebut masih berlangsung. “Sedang ditawarkan, 503 sumur lagi ditawarkan,” kata Djoko di Gedung Kementerian ESDM, Rabu (15/1/2025).
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyebutkan bahwa pihaknya telah memetakan sumur-sumur minyak idle di Indonesia. Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memanfaatkan potensi sumur-sumur tersebut guna meningkatkan lifting.
Bahlil menegaskan bahwa pemerintah telah membentuk tim satgas khusus untuk menangani pemanfaatan sumur idle. Apabila operator tidak berniat mengaktifkan kembali sumur-sumur tersebut, pemerintah siap mengambil alih pengelolaan.
“Kalau mereka mau mengerjakan, tidak masalah. Kalau tidak, serahkan ke pemerintah,” ujar Bahlil.
Untuk mempercepat pemanfaatan, Kementerian ESDM sedang mengkaji skema pengelolaan sumur idle tanpa mekanisme lelang, terutama untuk sumur-sumur kecil. “Kalau dilelang lama, untuk apa? Kita buat percepatan saja,” jelas Bahlil.
Namun, ia menegaskan bahwa mekanisme lelang tetap diterapkan untuk sumur-sumur dengan potensi besar. “Kalau yang besar tetap lelang. Tapi yang kecil-kecil, kita percepat saja prosesnya,” tambahnya.
Bahlil memperkirakan terdapat sekitar 4.500 hingga 5.000 sumur minyak idle di seluruh Indonesia. Meski tiap sumur hanya menghasilkan 10 hingga 15 barel per hari, jika diakumulasikan, potensi ini dapat memberikan dampak signifikan terhadap lifting nasional.
“Kalau satu sumur bisa menghasilkan 10 hingga 15 barel per hari, jika dikumpulkan akan banyak. Saat ini lifting kita terus menurun,” ungkap Bahlil.