Maritime Forum Memperkuat Kerja Sama dan Inovasi Antara Indonesia dan Panama

Foto : Istimewa

Harnas.id, Jakarta – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, ikut menghadiri kegiatan Maritime Forum Opportunities and Challenges of Maritime Industry Panama and Indonesia, the Way Forward, yang diselenggarakan secara hybrid oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Panama City bekerja sama dengan Universitas Maritim Panama (UMIP) pada Kamis, (10/10).

Pada kesempatan tersebut, Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Capt. Hendri Ginting, yang bertindak selaku narasumber pada kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Panama beserta perwakilan dari KBRI Panama, yang telah menyelenggarakan acara yang sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak.

Menurut Hendri, Forum Maritim ini menandai langkah penting dalam memperkuat hubungan maritim antara Indonesia dan Panama.

Dengan mengatasi tantangan bersama dan memanfaatkan kekuatan masing-masing, kedua negara dapat menempa jalan menuju kesejahteraan bersama dan pembangunan maritim yang berkelanjutan.

“Maritime Forum ini bukan hanya tentang perdagangan dan pelayaran, tetapi juga tentang pertukaran pengetahuan, inovasi, dan budaya yang memperkuat hubungan kedua negara. Apalagi selama bertahun-tahun, Indonesia dan Panama telah memiliki Memorandum of Understanding (MoU) sesuai dengan STCW regulasi I/10, di mana adanya saling pengakuan atas pendidikan dan keterampilan pelaut,” ujarnya.

Oleh karenanya, Hendri menambahkan, forum ini hendaknya dapat mendorong pemahaman, kolaborasi, dan sinergi yang lebih mendalam antara Panama dan Indonesia di bidang maritim. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi platform bagi para ahli untuk berbagi wawasan, membahas tantangan, dan mengeksplorasi solusi yang akan berkontribusi pada kemakmuran kedua negara.

Pada kesempatan tersebut, Hendri juga menginformasikan bahwa saat ini terdapat 1.352 pelaut Indonesia yang bekerja di atas kapal Panama. Sedangkan dari 325 orang pelaut asing yang bekerja di kapal berbendera Indonesia, yang terbanyak berasal dari Panama.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua mitra dan pihak yang telah berkontribusi dalam kerja sama ini. Semangat kolaborasi yang kita bangun telah membuka banyak peluang, bukan hanya untuk pelaut kita, tetapi juga untuk masyarakat di kedua negara. Oleh karenanya, mari kita terus bekerja bersama, mengeksplorasi peluang baru, dan menjadikan kerja sama ini sebagai model untuk kolaborasi internasional di bidang maritim. Saya percaya, bersama-sama, kita dapat mencapai hal yang lebih baik,” ujar Hendri.

Menurut dia, ada banyak peluang kerja sama antara Indonesia dan Panama. Kedua negara dapat berbagi pengetahuan dan praktik terbaik, menjajaki usaha patungan dalam pengembangan pelabuhan, bekerja sama dalam pendidikan maritim, dan melakukan penelitian kolaboratif dalam teknologi dan konservasi kelautan.

“Ke depannya, kami mengusulkan penetapan tujuan bersama untuk kerja sama maritim, memprioritaskan inisiatif untuk tindakan kolaboratif, menetapkan jadwal yang jelas untuk implementasi, dan terus menjajaki kemungkinan kerja sama di masa mendatang di sektor maritim. Bersama-sama, Indonesia dan Panama dapat memimpin dalam inovasi dan kerja sama maritim,” tutupnya.

Sebagai informasi, Forum Maritim ini dilaksanakan secara hybrid, on-site di Auditorium Universitas Maritim Panama (UMIP), Panama City, dan daring melalui aplikasi Zoom Meeting. Peserta yang hadir secara on-site berasal dari mahasiswa University of Panama, mahasiswa University of Maritime Panama (UMIP), dosen dan anggota CONADIP (Colegio Nacional de Diplomaticos de Carrera) Panama, CONAGEMAR (Colegio Nacional de Gente de Mar), pejabat dari Panama Maritim Autoritatif (AMP) serta CAMARA Maritima, misi diplomatik di Panama.

Sedangkan peserta yang hadir daring dari Indonesia berasal dari Asosiasi Pemilik Kapal Nasional (INSA), Maritima Muda Nusantara, mahasiswa Politeknik Maritim Indonesia (Polimarin), STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran-Institut Maritim Indonesia), serta Kementerian Perhubungan.

Adapun narasumber yang berasal dari Indonesia adalah Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Capt. Hendri Ginting dan Ketua INSA, Carmelita Hartoto. Sedangkan narasumber dari Panama adalah Direktur Jenderal Pelaut Otoritas Maritim Panama (AMP), Maryiuz Castillo, dan perwakilan dari CAMARA Maritima, Jose Digeronimo. (***)

Editor : Edwin S