HARNAS.ID – Ketua Umum (Ketum) Persatuan Isteri Tentara Kartika Chandra Kirana (Persit KCK) Hetty Andika Perkasa, bersama jajaran mengikuti webinar bertema “Pembelajaran Efektif di Masa Kenormalan Baru”, yang diselenggarakan Dharma Pertiwi bekerjasama dengan Pusdatin Kemendikbud.
Webinar ini dihadiri Nanny Hadi Tjahjanto, selaku Ketum Dharma Pertiwi serta perwakilan guru seluruh Indonesia. Adapun narasumbernya yakni Paulina Pannen (Pakar Pendidikan Jarak Jauh), M Hasan Chabbie (PLT Kapusdatin Kemendikbud), dan Uwes A Chaeruman (Pakar Model Pembelajaran).
Salah seorang anggota Persit KCK Minarti bercerita pada acara itu. Dia menjadi guru berprestasi yang mengajar di daerah pedalaman papua, sekaligus duta rumah belajar pada 2018. Menurut Minanti, peran orang tua sangat dibutuhkan untuk proses belajar mengajar di masa pandemi seperti ini.
“Sekarang saya bertugas di SD Inpres Kobakma, Kabupaten Mamberamo Tengah. Kalau pendidikan jarak jauh, saya di Papua mengajar anak-anak di 24 negara di sekitar eropa. Jika tidak ada timbal balik dari orangtua, proses pembelajaran tidak akan tercapai,” ujar Minarti, Rabu (28/10/2020).
Hetty Andika Perkasa mengapresiasi kegigihan Minarti menjadi seorang guru yang tak kenal Lelah dalam mendidik anak muridnya. Hetty pun merasa bangga, salah satu anggota Persit KCK (Minarti) menorehkan prestasi yang amat sangat luar biasa di sektor pendidikan terkait program mengajar.
“Saya sangat bangga dengan Ibu Minarti. Saya juga berjanji membantu mewujudkan Minarti-Minarti yang lainnya di lingkungan Persit Kartika Chandra Kirana,” tutur Hetty.
Nanny Hadi Tjahjanto tak memungkiri dampak yang ditimbulkan dari pandemi virus corona baru (COVID-19) saat ini membawa pengaruh besar di semua sektor kehidupan. Kondisi seperti ini dapat berpotensi menjadi ancaman yang kompleks, salah satunya berdampak pada aspek pelajaran anak-anak.
Apalagi mereka sebagai generasi muda yang merupakan aset dan modal utama bagi masa depan bangsa. Meski begitu, Nanny mengingatkan bahwa pandemi yang melanda Tanah Air Indonesia tidak boleh mengganggu harapan masyarakat, termasuk guru untuk menyiapkan generasi penerus bangsa.
“Saat ini diperlukan pembangunan pendidikan dalam perspektif masa depan yaitu mewujudkan anak-anak Indonesia yang berkualitas, maju, mandiri, dan modern guna meningkatkan harkat dan martabat bangsa,” ujar Nanny.
Editor: Ridwan Maulana