HARNAS.ID – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menilai, keberadaan Sanggar Al-Qur’an di Indonesia sangat penting dan bermanfaat. Tujuannya untuk mencetak para generasi penerus ulama yang banyak wafat pada era pandemi COVID-19.
“Sanggar Al-Qur’an ini bisa menghadirkan semangat kolaborasi peduli kebaikan dan kemaslahatan bagi warga serta menciptakan generasi penerus ulama Ahlussunnah wal jamaah yang banyak wafat pada era COVID-19,” kata Hidayat Nur Wahid dalam keterangannya, Minggu (1/8/2021).
Pernyataan itu disampaikan HNW pada acara peringatan Milad Ke-11 Sanggar Al-Qur’an Mardani Lima yang dihadirinya secara daring di Johar Baru, Jakarta, Sabtu (31/7/2021).
Dia menilai kehadiran Sanggar Al-Qur’an seperti Mardani Lima sangat dibutuhkan untuk mengkaji Al-Qur’an, termasuk mengamalkan ajarannya dengan menghadirkan kebaikan dan kemaslahatan di masyarakat sekitar.
“Pada era COVID-19, Sanggar Al-Qur’an Mardani Lima membantu warga dengan edukasi kesehatan, memberikan bantuan logistik, dan layananan ambulans gratis, termasuk mencetak generasi penerus ulama, menghadirkan Islam ‘Rahmatan lil alamin’, jauh dari laku radikal, ekstrem, ekslusif, dan antisosial,” ujarnya.
Data Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyebutkan, ada sekitar 900 ulama yang wafat pada era pandemi COVID-19. Kondisi itu sangat memprihatinkan karena satu ulama saja yang wafat, umat sangat berduka dan suatu kehilangan yang besar bagi bangsa Indonesia.
Hidayat Nur Wahid berharap agar para santri yang aktif di Sanggar Al-Qur’an dapat termotivasi untuk mengisi kehilangan bangsa Indonesia atas banyaknya ulama yang wafat.
“Di Sanggar Al-Qur’an ini ada 1.500 santri, kalau 10 persen saja, yaitu sekitar 100 orang bisa menjadi ulama pada masa depan tentu bisa menjadi sumbangsih yang sangat berarti, dapat menggantikan kehilangan kita terhadap ulama-ulama hebat yang lebih dahulu mendahului kita,” katanya.
Dia juga berharap bangsa Indonesia tidak mengalami kehilangan generasi atau “lost generation” di kalangan ulama akibat COVID-19 dan upaya untuk mencetak para ulama terus dilakukan banyak pihak.
Menurut dia, semua pihak perlu terus mendukung usaha untuk mempersiapkan generasi Al-Qur’an yang dapat menghapalkan, memahami dan mengamalkan Al-Qur’an secara baik, benar serta solutif.
“Generasi Al-Qur’an yang dicetak tentunya adalah generasi yang mengamalkan Al-Qur’an dengan benar sehingga bisa berkontribusi mencerdaskan masyarakat dan menghadirkan kesalehan sosial. Generasi yang jadi solusi mengatasi masalah masyarakat seperti narkoba, miras, kemiskinan dan kesehatan,” ujarnya.
Editor: Ridwan Maulana