Merasa Dirugikan Dalam Pertandingan Melawan Al Jabbar Cirebon, Persikad 99 Depok Ajukan 6 Tuntutan Kepada Asprov PSSI Jabar

DEPOK, Harnas.id – Tim sepak bola asal Kota Depok, Persikad 99 yang berlaga di Liga 3 Seri 2 Jawa Barat mengajukan enam tuntutan kepada pengurus Asosiasi PSSI Provinsi Jawa Barat. Pengajuan tuntutan tersebut dilakukan pihak Persikad 99 dalam bentuk aksi damai dalam waktu dekat ini

Adanya sejumlah kejanggalan pada pertandingan melawan Al Jabbar FC, Selasa (27/09/2022) lalu di Stadion Bima Cirebon, menjadi latar belakang Persikad 99 dan tim official berencana membuat aksi damai tersebut.

CEO Persikad 1999, Handiyana Juliandri Sihombing mengungkapkan, pihaknya merasa kecewa dengan beberapa kejadian pada pertandingan terakhir di Kota Cirebon itu, dimana berbagai pelanggaran yang dilakukan pemain Al Jabbar, tidak diberi sanksi oleh wasit.

“Soal pertandingan terakhir Persikad melawan Al Jabbar, yang pertama kami merasa kecewa dengan hasilnya, bukan kekalahannya yang kami sayangkan tetapi cara kami kalah. Karena ada beberapa kejadian di dalam pertandingan yang memberatkan kami,” jelasnya, Jumat (30/09/2022).

Handiyana menambahkan, kejanggalan lain yang dirasakan adalah sanksi yang diberikan kepada pemain Persikad 99 yang tidak melakukan kesalahan.

“Proses gol pertama pun jelas-jelas telihat, bahwa pemain kami sama sekali tidak menyentuh bola tetapi oleh wasit tim musuh diberikan tendangan penjuru yang menghasilkan gol untuk Al Jabbar,” tambahnya.

Soal sikap yang diambil wasit pada pertandingan pun dirasa tak adil dan ini akan menjadi salah satu tuntutan yang disampaikan Persikad 99 kepada Asosiasi PSSI Jabar.

“Proses ketiga, pemain kami jelas-jelas dikeroyok tetapi sama sekali tidak dilakukan pelanggaran oleh wasit. Kemudian, terjadi pemukulan terhadap kapten kesebelasan kami, tetapi wasit sama sekali tidak melihat itu, maka dari itu kami berencana akan melakukan aksi kepada Asprov PSSI Jabar,” jelasnya.

Atas sejumlah kejanggalan dalam pertanding tersebut, Handiyana mendesak agar Asosiasi PSSI Jawa Barat segera melakukan pertandingan ulang dengan cara home away di kota berbeda dari daerah asal kedua kesebelasan tersebut. Bahkan Handiyana meminta agar wasit pun berbeda dengan sebelumnya.

“Keenam, jika tuntutan kami ini tidak dipenuhi dalam batas waktu tiga hari sejak aksi damai ini dilakukan, maka kami akan melakukan aksi dengan tuntutan yang sama ke PSSI pusat di Jakarta,” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini