
Harnas.id, BOGOR – IPB University bersama Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia mengadakan “Training of Trainer (ToT) Optimisasi Aset Wakaf Pertanian Produktif Berbasis Pesantren” pada 28–30 November.
Program ini dirancang untuk memperkuat peran pesantren sebagai motor ekonomi syariah sekaligus bagian dari upaya ketahanan pangan nasional melalui pengelolaan wakaf produktif di sektor pertanian.
Kepala Unit Wakaf dan Dana Sosial (UWDS) IPB University, Prof Alla Asmara, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas SDM pesantren dalam mengelola lahan wakaf, baik untuk tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, maupun peternakan.
Selama pelatihan, peserta mendapatkan materi kelas dan praktik lapangan. Bersama Edit Lesa Aditia, SPt, MSc, mereka mengunjungi Kandang B Fakultas Peternakan IPB University untuk mempelajari teknik penggemukan sapi, praktik judging, pembuatan konsentrat, pembuatan silase, hingga pola pemeliharaan sapi.
Sesi praktik budidaya cabai dipandu Prof Muhamad Syukur dan Dr Arya Widura Ritonga, mencakup pemindahan bibit ke media tanam hingga pengenalan berbagai sistem produksi cabai.
Prof Alla berharap kegiatan ini dapat menjadi pengungkit bagi pengembangan wakaf produktif dan ekosistem ekonomi syariah di Indonesia.
“IPB University siap menjadi pelopor, dengan DEKS Bank Indonesia sebagai katalisator, serta pesantren sebagai mitra strategis untuk mewujudkan ekosistem wakaf dan pertanian terpadu yang berkelanjutan,” ujarnya.
Acara pembukaan di Millennium Hotel Sirih, Jakarta, turut dihadiri Kepala DEKS BI, Dr Rifki Ismal, serta Wakil Rektor IPB University bidang Konektivitas Global, Kerja Sama, dan Alumni, Prof Iskandar Z Siregar.










