IPB University Dorong Pembelajaran Digital Lewat Pendekatan Heutagogy dan Cybergogy

pemaparan tentang transformasi pembelajaran digital pada kegiatan Sharing Session, 28 November 2025. Dok. IPB University.

Harnas.id, BOGOR – IPB University terus mendorong transformasi pembelajaran digital sebagai bagian dari pengembangan pendidikan masa depan. Direktur Transformasi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran (DTPTP), Prof Yulin Lestari, menjelaskan bahwa era pendidikan digital membutuhkan pendekatan baru yang menempatkan mahasiswa sebagai pembelajar mandiri.

Menurutnya, pendekatan heutagogy dan cybergogy akan menjadi standar pembelajaran modern. Heutagogy menekankan kemampuan mahasiswa menentukan arah belajarnya sendiri, sementara cybergogy menghubungkan proses tersebut dengan ekosistem digital yang dinamis dan fleksibel.

Prof Yulin menilai literasi digital, kemampuan analitis, kreativitas, serta keterampilan belajar sepanjang hayat menjadi kompetensi penting bagi lulusan IPB University agar mampu bersaing di tingkat global.

“Mahasiswa sekarang adalah digital native. Teknologi bukan menggantikan dosen, tetapi bagaimana kita memanfaatkannya secara bijak untuk meningkatkan kualitas belajar,” ujarnya dalam Sharing Session “Gogies Series: Heutagogy, Cybergogy, and EdTech Integration” yang berlangsung pada 28 November.

Sementara itu, Wakil Rektor IPB University bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Prof Deni Noviana, menegaskan bahwa dosen tetap memegang peran kunci dalam membentuk karakter, kreativitas, dan daya saing mahasiswa.

Ia menuturkan bahwa pendidik tidak hanya bertugas menyampaikan materi, tetapi juga memberi inspirasi dan dorongan agar mahasiswa berkembang.

“Kalau dosennya tidak kreatif, bagaimana mahasiswa akan kreatif?” ucapnya.

Prof Deni juga menekankan pentingnya integritas dalam menjalankan tugas akademik. “Hanya panggilan Presiden yang boleh membatalkan kuliah. Selain itu, kuliah harus tetap berjalan,” katanya.

Ia menambahkan bahwa penggunaan teknologi di ruang kelas harus terus ditingkatkan. Pemanfaatan smartboard dan fasilitas digital lainnya dinilai penting untuk mendukung pola belajar mahasiswa yang semakin adaptif terhadap perkembangan teknologi.