Kak Dedie Ajak Pramuka Siapkan Generasi Emas Indonesia

BOGOR, Harnas.id – Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kota Bogor, Dedie A. Rachim yang juga Wakil Wali Kota Bogor mengajak gerakan pramuka untuk ikut berkontribusi menyiapkan Generasi Emas Indonesia 2045. 

Ajakan itu disampaikan Dedie dalam Gelang ajar pembina pramuka gerakan pramuka Kwarcab Kota Bogor, Komisi pembinaan anggota dewasa, mental spiritual, wawasan kebangsaan dan bela negara di Aula SMPN 5 Kota Bogor di Jalan Dadali, Kecamatan Tanah Sareal, Sabtu (24/9/2022).

Pemerintah Indonesia sudah berkomitmen dan memutuskan bahwa anak-anak Generasi Emas Indonesia akan ada pada 2045.

Dari komitmen itu kata Dedie, daerah memiliki tanggung jawab untuk mempersiapkan Generasi Emas Indonesia termasuk oleh gerakan pramuka.

“Kenapa harus disiapkan. Karena tantangannya luar biasa banyak. Jadi berbeda tantangan kita sekarang dengan anak-anak kita dan cucu-cucu kita sekarang dan yang akan datang,” kata Kak Dedie sapaannya.

Menurutnya tantangan ke depan tidak lagi berpusat pada pembangunan karakter saja, tapi juga bagaimana generasi penerus ini bisa menghadapi kondisi lingkungan yang berat ketika kondisi alam dan lingkungan sudah berubah.

Karena kata dia, dimasa mendatang generasi selanjutnya akan menghadapi persoalan masalah energi.

“Kakak-kakak sebagai guru bisa membantu untuk tolong diingatkan pentingnya kita bagaimana secara bijak menggunakan energi karena kasihan, kalau kita kan sudah menikmati nih. Generasi mendatang ini tinggal sisanya. Jadi kita harus juga siapkan bagaimana generasi mendatang juga bisa menikmati energi,” ujarnya.

Dari sisi lingkungan Dedie juga mengajak gerakan pramuka untuk terus peduli dan berkontribusi dalam melestarikan lingkungan. Sebab, saat ini kerusakan lingkungan di dunia sudah ada di depan mata.

“Sekarang kita lihat anomali cuaca. Kemudian ada yang namanya global warming. global warming ini bukan kampanye. Tapi ini ada dihadapan mata kita. Karena tadi itu, banyak kendaraan pribadi yang memanfaatkan tenaga fosil menambah suhu bumi. Padahal dunia sudah komitmen bahwa tahun ini tidak boleh ada peningkatkan 2 derajat suhu bumi,” jelasnya.

Jika itu terjadi kata Dedie, dari apa yang diketahuinya maka suhu bumi meningkat dan pencairan gunung es akan lebih cepat yang bisa menyebabkan bumi berputar lebih lambat dan menambah waktu dalam satu hari.

“Ke depan kalau terjadi 26 jam, 30 jam satu hari maka unsur hara di dalam tanah tidak mampu menyuburkan tanaman. Jadi ini proses yang sudah terjadi ini tolong kita sama-sama untuk mencegah percepatan kerusakan alam dengan memberikan bukan hanya pengetahuan, tapi aksi nyata dan saling mengingatkan,” katanya.

Ia berharap gerakan pramukan ini jadi agen perubahan perbaikan lingkungan untuk bumi yang lestari.

Pada kesempatan itu, Dedie juga mengajak agar gerakan pramuka bisa membantu meningkatkan indeks pertumbuhan manusia.

Menurutnya indeks pembangunan manusia bisa ditingkatkan dari berbagai aspek, salah satunya adalah mengenai pendidikan.

Ia pun berpesan agar jangan sampai ada anak-anak di Kota Bogor yang putus sekolah dan kekurangan gizi.