Hendra Apriana BKRTI Terhalang Overtake Kontroversial di Scooter Prix 2024

Caption : Owner BK Racing Team Indonesia (BKRTI), Krismarsyaf Tamba (Topi), menenangkan pebalapnya Hendra Apriana atau Acil seusai race dan terkena overtake kontroversial di Scooter Prix 2024.

Harnas.id, Bogor, – Scooter Prix 2024 di Karting Sentul, Bogor, 11 Agustus 2024, menjadi saksi pertempuran sengit di kelas 4T 220CC Pemula.

Salah satu insiden yang menarik perhatian terjadi pada final race, ketika Hendra Apriana dari BKRTI BK (Racing Team Indonesia) harus menelan pil pahit setelah posisinya yang sudah hampir pasti di tempat ketiga diambil alih oleh Andi Mustana melalui sebuah overtake yang kontroversial.

Hendra yang memulai balapan dengan baik, menjaga konsistensi di jalur depan. Dengan kecepatan yang stabil, Hendra terus menempel di posisi keempat, dan pada beberapa lap terakhir, dia berhasil merangsek ke posisi ketiga.

Namun, di lap terakhir, Andi Mustana melakukan manuver berani yang dianggap oleh sebagian penonton terlalu agresif. Overtake tersebut membuat Hendra kehilangan posisinya dan terpaksa harus puas finish di posisi keempat dengan catatan waktu keseluruhan 10/1:01.684.

Kekesalan Hendra, yang akrab disapa Acil, pun tidak bisa disembunyikan setelah race usai.

“Seharusnya balapan ini tentang skill dan fair play, overtake seperti itu bukan hanya berbahaya, tapi juga tidak menghormati lawan,” ungkap Hendra dengan nada kesal.

Penonton yang menyaksikan insiden tersebut juga memberikan reaksi beragam, sebagian besar setuju bahwa overtaking tersebut terlalu kasar dan tidak sesuai dengan semangat kompetisi yang fair.

Meskipun demikian, hasil akhir menempatkan Andi Mustana di posisi ketiga dengan catatan waktu 10/1:00.751, sementara Hendra harus puas di posisi keempat.

Balapan ini pun menjadi pelajaran bagi para pembalap pemula untuk tidak hanya mengandalkan kecepatan, tapi juga menjaga etika di lintasan. Ajang Scooter Prix 2024 kali ini meninggalkan kesan mendalam, terutama bagi Hendra Apriana yang harus menahan kesabarannya di tengah persaingan yang semakin ketat.

Editor : Edwin S