Harnas.id, Jakarta – Target pemerintah melakukan pemindahan pelabuhan pintu masuk barang impor ke luar Pulau Jawa bisa dilaksanakan paling lambat tahun ini.
Kepala Pusat Pengawasan Standardisasi Industri Kementerian Perindustrian, Muhammad Taufiq, menuturkan, bahwa rencana pemindahan pelabuhan tersebut masih dalam tahap pembahasan dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perdagangan.
“Sejauh ini masih proses pembahasan karena ini menyangkut seluruh kementerian dan lembaga terkait karena berkaitan dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian. Saya berharap tahun ini supaya ada dampak signifikan untuk usaha dalam negeri,” ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (19/8/2024).
Taufiq menyebutkan, pemindahan pintu pelabuhan impor tidak kunjung dilakukan lantaran infrastruktur yang kurang memadai. Selain itu, tidak banyak pelabuhan di luar Pulau Jawa yang dapat melayani kapal khusus ekspor-impor.
“Dengan demikian, belum banyak pelabuhan di luar Pulau Jawa yang terhubung dengan jalur pelayaran internasional,” terang Taufiq.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian telah sepakat untuk memindahkan pintu masuk tujuh komoditas barang impor ke bagian timur Indonesia.
Tujuh komoditas tersebut yakni tekstil, keramik, alas kaki, pakaian jadi, kosmetik, elektronika, dan pakaian jadi lainnya. Pemindahan pintu masuk tersebut hanya akan dilakukan jika pelabuhan tujuan impor di Pulau Jawa sudah kelebihan kapasitas.
“Pelabuhan pintu masuk barang impor tidak hanya ada di Pulau Jawa, ada di Makassar, Bitung, hingga Sorong. Kami mengusulkan untuk dipindahkan ke bagian timur,” ujar Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di Jakarta belum lama ini.
Editor : Edwin S