Harnas.id, Bengkulu – Realiasi pengerukan alur pelabuhan Pulau Baai akan dilakukan sesegera mungkin, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, menuturkan Private Company yang bertanggungjawab melakukan pekerjaan itu sedang merencanakan kebutuhan anggaran.
Hal itu disampaikan Rohidin berdasarkan hasil pertemuannya dengan pihak Pelindo II Bengkulu, Asosiasi Pertambangan Batubara Bengkulu (APBB), Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dan pengguna jasa pelabuhan lainnya baru-baru ini.
“Saya rapat langsung di Pelindo, jadi gabungan dari seluruh pelaku usaha ada GAPKI maupun APBB juga ada beberapa supplier yang menggunakan Pelabuhan Pulau Baai. Private Company (perusahaan terbatas atau korporasi swasta) sudah terbentuk dan mereka sedang merencanakan anggarannya,” jelas Rohidin terkait rencana pengerukan yang akan dilakukan.
Dalam pertemuan itu juga dilakukan pembahasan terkait alat serta metode pengerukan yang akan digunakan, dan saat ditanyakan terkait kebutuhan anggaran Rohidin mengatakan hal itu menjadi pembahasan di internal perusahaan korporasi itu.
“Mereka yang akan menentukan alat yang akan digunakan, termasuk anggaran yang dibutuhkan. Itu pembahasan di internal mereka,” tutupnya.
Jika merujuk dari realiasi pembiayaan pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai tahun 2020 yang dilakukan PT. Pelindo, anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp42,1 miliar.
Pengerukan dilakukan agar kedalaman normal kolam alur minimal mencapai 8 LWS (Low Water Spring/Air Surut Terendah), sementara saat ini kondisi alur pelabuhan Pulau Baai posisi kedalaman alurnya berkisar 3,5 meter LWS. Bahkan, jika terjadi air pasang, alur hanya dengan kedalaman sekitar 1,4 meter LWS.
Kondisi tersebut menyulitkan kapal-kapal besar sandar di dermaga.
Sumber : KBRN
Editor : Edwin S