Momen Spesial Dokter Rayendra Cium Tangan Diani Budiarto

Ketika Dokter Rayendra terlihat mencium tangan Diani Budiarto, mantan Walikota Bogor periode 2002-2014. Foto: Harnas.id/ Istimewa

Harnas.id, BOGOR – Suasana hangat tercipta di acara pengundian nomor urut calon walikota dan wakil walikota Bogor di Brajamustika pada Senin (23/9/2024), ketika Dokter Rayendra terlihat mencium tangan Diani Budiarto, mantan walikota Bogor periode 2002-2014. Momen ini menarik perhatian, mengingat Diani yang sebelumnya merupakan pendukung setia Dokter Rayendra kini beralih mendukung calon dari PKS, Atang Trisnanto.

Diani Budiarto pernah menjadi tim sukses Dokter Rayendra selama hampir satu dekade, namun pada hari terakhir pendaftaran, ia memutuskan untuk berpihak kepada Atang. Momen ini mengingatkan kita bahwa di tengah rivalitas politik, rasa hormat dan persahabatan masih bisa terjaga meskipun pilihan berbeda.

Kehadiran Diani di acara pengundian, yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor, menciptakan suasana akrab antara kedua tokoh tersebut. Dokter Rayendra, yang berpasangan dengan Eka Maulana, menunjukkan sikap ramah saat bertemu Diani.

Setelah menandatangani deklarasi damai untuk menjalankan kampanye yang etis, Dokter Rayendra segera menghampiri Diani dengan senyuman. Ia tidak ragu untuk bersalaman dan mencium tangan Diani, menunjukkan kedekatan tanpa rasa canggung.

“Rasa hormat itu tak akan pernah hilang, meskipun terkadang kita dihadapkan pada perbedaan pilihan,” kata Dokter Rayendra dengan tulus.

Pernyataan ini mencerminkan kedewasaan dalam berpolitik, di mana hubungan baik dapat tetap terjaga meskipun posisi politik berbeda.

Kedekatan ini menjadi sorotan media dan menginspirasi banyak orang untuk melihat politik dari perspektif yang lebih positif. Acara tersebut menegaskan bahwa politik bukan sekadar tentang menang atau kalah, melainkan juga tentang membangun hubungan saling menghormati.

Semoga momen ini menjadi contoh bagi para politisi dan pendukungnya bahwa persahabatan dan rasa hormat dapat melampaui batasan pilihan politik.

Editor : IJS