Cerita Ema, Saksikan Rumahnya Terseret Arus Banjir Bandang di Karawang

banjir
Ema Erni, warga Desa Karangligar, Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat, menangis karena rumahnya hanyut dihantam banjir, Jumat 7 Maret 2025. (Beritasatu.com/Andi Maulana).

Harnas.id, KARAWANG – Hujan deras yang tak kunjung reda sejak awal Maret membawa malapetaka bagi warga Desa Karangligar, Telukjambe Barat, Karawang. Seperti tamu tak diundang, banjir bandang datang dan merampas segalanya dalam sekejap.

Rumah-rumah yang sebelumnya berdiri kokoh kini hanya menyisakan puing-puing dan kenangan pahit. Salah satu yang merasakan pedihnya kehilangan adalah Ema Erni, seorang ibu rumah tangga yang hanya bisa meratap ketika melihat tempat tinggalnya hanyut terbawa arus.

Air bah menerjang tanpa ampun, seolah menghapus jejak kehidupan yang telah dibangun bertahun-tahun. Ema tak kuasa membendung tangis saat menyaksikan rumahnya perlahan larut dalam pusaran deras, membawa pergi segala yang dimilikinya. Barang-barang berharga yang menjadi saksi perjalanan hidupnya, kini hilang tanpa bekas.

“Rumah saya hanyut, semua barang saya hilang. Tidak ada yang tersisa. Saya tidak tahu harus bagaimana. Tolong, Pak!” seru Ema dikutip dari beritasatu.com, Sabtu (8/3/2025)

Kesedihan tak hanya milik Ema. Ratusan warga lainnya juga bernasib serupa. Derita mereka bukan hanya tentang kehilangan tempat tinggal, tetapi juga tentang harapan yang ikut terbawa arus.

Fasilitas umum pun tak luput dari amukan banjir—sekolah, masjid, dan musala terendam, seakan tenggelam dalam lautan kesedihan. Di beberapa titik, air bahkan mencapai ketinggian 1,5 meter, menenggelamkan jalan dan gang-gang yang biasa dilalui dengan tawa anak-anak.

Laporan: Bastian

Editor: IJS