Harnas.id, BOGOR – Pemkot Bogor menggelar rapat Kelompok Kerja Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi di Paseban Narayana, Balai Kota Bogor, Jalan Ir. Juanda, Senin (10/3/2025). Rapat tersebut membahas penanganan dampak longsor yang terjadi di Jalan Saleh Danasasmita, Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan.
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mengatakan bahwa hingga kini jalan yang terdampak longsor belum bisa direhabilitasi karena di bawahnya terdapat sumber mata air dan saluran air, sehingga berisiko mengalami longsor kembali di masa depan.
“Kami sudah mengantongi dua alternatif jalur, yakni melalui area Sumur Tujuh dan zona hitam. Saat ini sedang dikaji untuk menentukan opsi terbaik,” ujar Dedie.
Ia menambahkan, pembiayaan yang dibutuhkan mencakup pembebasan lahan, penyusunan Detail Engineering Design (DED), hingga pembangunan jalan baru. Pemkot Bogor berencana menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk pembebasan lahan dan menargetkan realisasinya pada tahun ini.
Jika mengacu pada status kebencanaan, Dedie menyebut kemungkinan pembangunan jalan dapat melibatkan bantuan dari pemerintah pusat, termasuk dalam hal pemeliharaan underpass Batutulis.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Marse Hendra Saputra, mengungkapkan bahwa longsor di Jalan Saleh Danasasmita menyebabkan pengalihan arus lalu lintas dari Bogor Selatan menuju Bogor Kota melalui jalur alternatif Cipinang Gading, BNR, dan Pabuaran ke arah Aston BNR. Namun, jalur tersebut memiliki delapan hingga sepuluh titik penyempitan yang memerlukan perbaikan.
Sebagai solusi tambahan, Dishub membuka akses alternatif melalui Dekeng Pakuan Hills menuju Jalan Tajur. Jalur ini hanya dapat dilalui kendaraan roda dua dan diberlakukan pembatasan waktu, yakni pukul 05.00–09.00 dan 16.00–21.00 WIB.
Penulis : Bastian
Editor : IJS
